TIDORE KEPULAUAN – Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (Fisipol) Universitas Nuku (UNNU) Kota Tidore Kepulauan pada Rabu, 21 November 2018 melaksanakan kegiatan debat mahasiswa.
Kegiatan debat mahasiswa tersebut mengusung tema “Mahasiswa Sebagai Agen Of Control Dalam Upaya Meningkatkan Akreditasi Institusi” dan dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor III bidan kemahasiswaan dan alumni, Yusuf Kamis. Bertempat di Aula Universitas Nuku Tidore kecamatan Tidore, kota Tidore Kepulauan.
Wakil Rektor III Yusuf Kamis dalam sambutannya, menyampaikan bahwa dalam era globalisasi atau keterbukaan ini, munculnya berbagai macam persaingan yakni dalam persaingan teknologi, dan mutu pendidikan yang menjadi salasatu cara untuk bagaimana kita bisa memenangkan pertarungan pada era globalisasi ini.
“Maka kita harus meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan kita pada lembaga Universitas Nuku, maka akan kita bisa keluar sebagai pemenang dari sebuah pertarungan pada era globalisasi tersebut, yakni pertarungan ilmu, pertarungan pengetahuan dan pertarungan teknologi,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, tekhnologi harus menjadi salah satu syarat untuk bagaimana kita menguasainya agar kita mampu bersaing terutama dalam meningkatkan kapasitas kualitas mutu pendidikan kita.
Dijelaskan juga, mahasiswa harus menunjukkan kemampuan sikap kritis, sikap kritis yang dimaksud adalah, mahasiswa harus mampu melewati berbagai macam problem, berbagai macam masalah dan berbagai macam tantangan yang sedang kita hadapi secara bersama-sama.
Lanjutnya, mahasiswa harus betul-betul memiliki apa yang kita sebut dengan sikap kritis itu, dan mahasiswa harus memiliki sikap kreatif, karena dunia pendidikan mahasiswa bukan hanya sekedar di ajarkan bagaimana kita menciptakan mahasiswa itu sebagai seorang ilmuwan atau bagaimana kita menciptakan mahasiswa itu, sebagai alumni maupun sarjana untuk memenuhi pangsa pasar hanya pekerja semata. Namun, bagaimana kita mampu menciptakan mahasiswa sedapat mungkin untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaanya sendiri.
“Ketika dia sudah selesai dan sudah menjadi seorang sarjana harus mampu menciptakan lapangan pekerjaanya sendiri sehingga tidak tergantung terhadap lapangan pekerjaan atau jata kuota yang telah disediakan,” jelasnya.
Diakhir sambutan, dirinya berharap, agar debat Mahasiswa yang dilaksanakan ini, bukan cuman hanya sekedar menjadi sesuatu yang bermanfaat, hanya dalam lingkup Universitas Nuku.
“Tapi ini juga menjadi catatan kita kalau bisa menjadi catatan kita buat pemerintah daerah dalam rangka untuk bagaimana pemerintah daerah dalam membuat berbagai macam kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan persoalan pendidikan itu sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, ketua panitia Nurdevi Muhammad, pada laporannya menyampaikan dalam meningkatkan tingkat kesadaran mahasiswa untuk menciptakan dinamika ilmiah adalah menjadi suatu keharusan dalam dunia pendidikan, sejatinya pendidikan merupakan alat untuk menciptakan sumber daya yang produktif dan berdaya saing.
Untuk menciptakan sumber daya yang produktif dapat diukur dari standar mutu dan penilaian suatu lembaga pendidikan.
“Jadi setiap perguruan tinggi atau institusi haruslah mengejar standar mutu dan penilaian pendidikan untuk mendapatkan status, inilah yang kemudian disebut sebagai agreditasi,” katanya.
Lanjutnya, untuk itu, akreditasi telah menjadi suatu hal yang wajib dalam dunia pendidikan, tahapan setiap perguruan tinggi untuk mendapatkan akreditasi, maka haruslah melibatkan seluruh civitas akademika. Mulai dari kepemimpinan sampai pada mahasiswa. Dalam proses mendapatkan akreditasi peran mahasiswa menjadi hal yang penting untuk meningkatkan akreditasi institusi.
“Maka mahasiswa dituntut untuk mampu melakukan fungsi kontrolnya dalam meningkatkan akreditasi institusi. sehingga kegiatan yang dilaksanakan ini dengan tujuannya untuk meningkatkan sikap kritis mahasiswa universitas Nuku dalam era globalisasi sehingga mampu bersaing dalam menanggapi isu yang beredar di dunia kampus,” tutupnya.
Sekedar diketahui, tim yang mengikuti kegiatan debat mahasiswa itu diwakili 6 fakultas di Universitas Nuku dengan jumlah kelompok sebanyak 11, dan untuk masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang mahasiswa dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang mahasiswa. (Red)