Protes Jalan Tak di Aspal, Warga Tanam Pisang di Badan Jalan

oleh -188 Dilihat
oleh

TIDORE KEPULAUAN, tvonlinetidore.net – Generasi Muda (Geram) Oba bersama masyarakat Oba Selatan melakukan aksi protes terhadap Pemeritah Provinsi Maluku Utara tentang jalan lintas Oba Selatan yang tidak pernah di aspal.

Aksi yang digelar di Oba Selatan pada saptu 88 juni 2019 itu di awali dengan long mars dari Desa Wama menuju Desa Lifofa, kemudian iringi dengan aksi menanam pohon pisang dan kelapa sebagai wujud protes atas pemerintah yang telah dua puluh tahun jalan ruas Oba Selatan tidak kunjung di perbaiki.

Tak hanya menanam pisang dan kelapa di badan jalan. Massa aksi junga menyuarakan protes mereka dengan beramai-ramai berenang di atas bahu jalan yang penuh dengan genangan lumpur.

Koordinator Aksi (Korlap) Zulfikar. melalui pers rilisnya, mengatakan bahwa sudah sejak lama masyarakat Oba Selatan tidak pernah menikmati aspal butas, sementara harapan masyarakat Oba Selatan adalah menikmati jalan butas bukan sebatas janji oleh pemerintah.

“Pada aksi protes tersebut masyarakat menuntut ke pemerintah provinsi Malut untuk secapatnya butas jalan Oba Selatan, ruas jalan Oba Selatan dengan nomenklatur Payahe-Dehepodo masih berstatus jalan provinsi. Dan jika provinsi tidak menghiraukan, maka pemerintah provinsi Maluku Utara harus mengalihkan status jalan ke Balai jalan dan jempatan di bawah payung kementrian pekerjaan umum agar supaya jalan tersebut nantinya dilaksanakan oleh Balai sebagai jalan nasoinal,” pungkas Zulfikar.

Dalam Orasinya juga Zulfikar menambahkan jika pemerintah kota dan provinsi tidak secepatnya menggubris tuntutan mereka, maka bersama dengan masyarakat Oba Selatan akan memboikot jalan lintas Payahe Weda dan akan melakukan aksi nginap di depan kantor gubernur Malut, sampai ada titik terang terkait jalan butas yang harus dirasakan hingga di penghujung Oba Selatan yakni Desa Nuku.

Sementara itu, Ketua Geram Oba Julfikar Sangaji menambahkan bahwa, Generasi Muda Oba (Geram Oba) tetap bersama warga untuk mengawal perbaikan jalan Oba Selatan sampai pada titik darah penghabisan, karena Oba Selatan juga bagian dari masyarakat Maluku Utara, hingga pentingnya pemerintah memperlakukan masyarakat Oba Selatan sama dengan masyarakan di daerah lain yaang suda menikmati infrastruktur jalan yang baik.

Dirinya juga menambahkan bahwa aksi yang dilakukan oleh Geram Oba bersama dengan masyarakat Oba Selatan adalah aksi murni dan tidak ada yang menunggagi.

“Karena Geram Oba memiliki tangung jawab memperjuangan hak-hak masyarakat yang terabaikkan,” tuturnya. (SB)

No More Posts Available.

No more pages to load.