AJI Ternate bersama Google Initiative dan Internews gelar Pelatihan Google Tools

oleh -209 Dilihat
oleh

TERNATE, tvonlinetidore.net – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ternate bekerja sama dengan Google News Initiative dan Internews pada Sabtu, 29 Juni hingga Minggu, 30 Juni 2019 kemarin menyelenggarakan pelatihan google tools untuk wartawan di Maluku Utara (Malut).

Kegiatan yang dilaksanakan pada dua tempat berbeda, masing-masing di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Dan Hotel Boulevard Ternate itu sebaga bentuk peningkatan budaya literasi media dan literasi teknologi di Maluku Utara (Malut). Sebagai wahana untuk memverifikasi informasi, baik itu berita, foto maupun video sehingga tidak termakan informasi hoaks.

“Ini supaya wartawan jangan termakan isu hoaks yang beredar di dunia maya,” kata Ketua AJI Kota Ternate, Hairil Hiar.

Disamping itu, kata Hairil, kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian agenda Google News Initiative Training yang dilakukan di Indonesia.

Dijelaskan, kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan kegiatan yang kedua, setelah sebelumnya pada Jumat (28/6) lalu, AJI dan Google Initiative dan Internews menggelar kegiatan serupa di Kampus UMMU, Kelurahan Sasa, Ternate Selatan.

“Sebelumnya kita menggelar kegiatan yang sama di Kampus Muhammadiyah Maluku Utara, tapi peserta yang dilibatkan lebih banyak diikuti oleh para mahasiswa, ada juga sebagian jurnalis yang ikut dalam kegiatan itu,” tuturnya.

Dijelaskan juga, pada kegiatan tersebut, panitia penyelenggara menghadirkan tiga orang trainer yang sudah tersertifikasi oleh Google di Jakarta. “Kami berharap, dengan mengikuti kegiatan ini bisa membantu rekan-rekan jurnalis di daerah khususnya di Malut dalam menjalankan tugas profesinya,” pungkasnya.

Sementara Itu, Ketua AJI Kendari, Zainal Ishaq, yang tak lain adalah trainer terverifikasi Google menuturkan. Kegiatan yang diinisiasi oleh AJI, Google News Initiative dan Internews itu adalah untuk memfasilitasi para jurnalis di seluruh dunia, termasuk di asia pasifik, khususnya di Indonesia dengan tujuan untuk mengenalkan teknologi dan dunia inovasi di dunia internet agar bisa menggunakan sejumlah tools atau aplikasi dalam rangka mendukung kerja-kerjanya sebagai jurnalis.

“Ini dalam rangka mendukung kinerjanya sebagai seorang jurnalist dalam rangka melaksankaan tugas-tugas jurnalistik,” katanya.

Disamping itu, kata Zainal, kegiata tersebut juga sebagai upaya bersama untuk mencegah maraknya informasi hoaks yang melanda bangsa ini. “Kegiatan serupa sudah dilaksanakan di 2018, itu setidaknya sudah menyasar 30 Kota, di 2019 ini sudah ada kurang lebih 10 Kota, itu sasaranya adalah tahun lalu itu kita sudah mengajarkan sekitar 1000 jurnalis di Indonesia, targetnya di 2019 ini bisa 2000 jurnalis,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam suasana pelatihan, sejumlah trainer mengajarkan kepada para jurnalist peserta pelatihan tentang sejumlah tools dan cara menggunakanya. Diantara yang diajarkan tersebut yaitu tools atau aplikasi yang digunakan untuk mengecek keaslian foto, video, lokasi, berita, serta ciri-ciri media atau website yang suka menyebarkan informasi yang menyesatkan publik. (ILa)

No More Posts Available.

No more pages to load.