SOFIFI – Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), Al Yasin Ali, mengapresiasi dan mendukung kegiatan launching Proyek Perubahan serta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXI Tahun 2019 yang digagas oleh Asisten Administrasi umum Setda Provinsi Malut, Salmin Janidi bersama Saiful Turuy yang juga mantan Kadis Pangan. Senin, (28/10/2019).
Turut hadir pada kegiatan itu, Wakil Gubernur Malut, Asisten III Salmin Janidi, reformer Saiful Turuy, serta OPD terkait dan Ketua PWI Provinsi Malut serta beberapa narasuber. Kegiatana ini dilasanakan di lantai 1 kantor Gubernur Malut, Gosale Puncak Sofifi.
Kata Wagub, sembari berharap, semoga agenda launching dan dilanjutkan dengan diskusi yang dilakukan ini, bisa menjadi masukan untuk kedua peserta ini dalam presentasi nanti pada ujian akhir pada 13 November nanti.
Wagub dikesempatan itu menyetujui terkait dengan topik yang dibahas. Karena menurut Wagub, di Malut kendala terbesar adalah masala koordinasi.
Sementara, Asiten III Salmin Janidi, mengatakan, bahwa kenap saya mengangkat tema ini dengan kata “Kordinasi”, hal ini karena kedudukan asisten adalah sifatnya kordinatif yang merupakan sebuah sub kordinat dari Sekertaris Daerah (Sekda).
“Jadi ia bertugas untuk membantu Sekda. Sebab Sekda tidak mungkin menghendel seluruh pekerjaan yang ada di Provinsi Malut. Sehingga dalam fungsi asisten dalam bahasa lain disebut Kordinator, juga mengambil peran,” jelasnya.
Dikatakan, didalam dinamika Pemerintah, asisten ini diangkat jabatan adalah jabatan yang dianggap paling tidak penting. “Ini tanggapan”, Sehingga tidak dianggap oleh perangkat daerah, merka hanya selalu hanya berkordinasi dengan Sekda.
“Nanti kalau mereka ada kepentingan dalam hal kordinasi, atau nanti ada kepentingan mendesak dalam hal penandatanganan dokumen, disitulah baru dicari atau diminta dan bahkan ditelpon dan di SMS menanyakan posisi,” ujarnya.
Maka dengan hadirnya lanching ini, dan melihat dinamika yang terjadi seperti yang dijelaskan diatas agar dinamika seperti itu harus di hilangkan, dan kita harus memperkuat koordinasi dalam hal apapun.
Bahkan, saya secara peribadi tak hanya menggunakan kantor sebagai tempat berkordinasi atau mau menandatangani surat atau dokumen penting di kantor, bahkan saya juga melayani sampai di bawah pohon dan di depan mesjid. Hal itu saya lakukan dalam rangka mendekatkan pelayanan kita,” kata salmin.
Oleh karena itu, kenapa ini semua dibangun, salah satunya adalah membangun silaturahmi. Maka itu, koordinasi perlu dioptimalkan.
“Jadi kordinasi, optimalisasi perlu dimaksimalkan bukan semata mata. Karena kita didalam pengembangan tugas sebagai Khalifah di negeri ini, kita harus menjalin hubungan sesama manusia. Maka itu yang harus kita bangun di sini (red Pemprov Malut).
Sebelum melanjutkan diskusi tersebut, Wagub langsun melaunching “Proyek Perubahan serta pelatihan kepemimpinan Nasional tingkat II angkatan XXI tahun 2019 yang ditandai dengan pemotongan pita dan didampingi asisten III, Saiful Turui, dan Kadis Plt, Kadis Pangan Saleh Gani dan juga ketua PWI Provinsi Malut, Safrudin Ganda. (MS)