SOFIFI – Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) 2020 di Kota Tidore Kepulauan resmi di buka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP), Antam Novambar, pada Minggu (1/3).
Dalam sambutannya Sekjen KKP mengatakan bahwa, sesuai amanat bapak Presiden Jokowi kepada Menteri KKP salah satunya adalah memperbaiki komunikasi dengan nelayan dan seluruh stakeholders, disamping untuk memperkuat budidaya perikanan.
“Kami sampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kegiatan festival ini, karenanya masyarakat menghargai adanya kearifan lokal, sejarah kebudayaan Tomalou yang dikenal sebagai nelayan yang tangguh, dengan sejarah panjang kejayaan armada lautnya,” ungkap Sekjen.
Dirinya mengungkapkan Maluku Utara (Malut) dikelilingi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715 (teluk Tomini, laut Maluku, laut Halmahera, laut Seram dan teluk Berau) serta berbatasan dengan WPP 716 (laut Sulawesi dan utara pulau Halmahera) dan WPP 717 (teluk Cedrawasih dan Samudera Pasifik), sehingga memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat menjanjikan.
“Saya mengajak seluruh Kepala Daerah, unsur Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun sektor kelautan dan perikanan dengan selalu memperhatikan keberlanjutan SDA,” pintahnya.
Senada dengan itu, Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba Lc, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan FKNT 2020 ini.
“Pemprov tentunya mendukung dan memberikan apresiasi atas kerja keras masyarakat Tomalou dalam mensukseskan FKNT 2020 ini,” ungkapnya.
Dihadapan Sekjen KKP, Gubernur berharap agar kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru demi peningkatan perekonomian masyarakat kampung nelayan khususnya di Tomalou.
“Pak Sekjen ini teman baik saya. Kami sering ketemu di Jakarta. Olehnya itu, saya sangat berharap agar bantuan dari Kementerian KKP dapat diberikan untuk masyarakat nelayan di Tomolou ini,” ucapnya dengan wajah penuh akrab.
Sementara itu Sultan Tidore, Husain A. Sjah, dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat agar tetap mempertahankan budaya kearifan lokal yang ada sejak dahulukala.
“Tentunya saya mengajak kita semua untuk hidup rukun, aman dan damai dalam bingkai NKRI, dengan tidak melupakan sejarah peradaban budaya masa lalu, terutama para Nelayan di Tomolou ini. Hal ini penting untuk dilestarikan demi anak-cucu kita di masa mendatang,” pintahnya.
Sementara itu tampak hadir pada acara FKNT 2020 ini, Sekjen KKP, Gubernur dan Wagub Malut, Sultan Tidore, Kapolda Malut, Duta Besar Spanyol dan Konjen Australia, Walikota Ternate, unsur Forkopimdan Malut dan Kota Tidore serta pimpinan OPD Pemprov Malut dan seluruh masyarakat nelayan Tomalou.
Sekadar dikatahui, acara pembukaan FKNT itu juga dirangkaikan dengan ritual Foladomo (upacara penurunan kapal ke laut), dilanjutkan dengan atraksi penangkapan para nelayan yang sengaja melakukan pemboman ikan, oleh TNI AL, tarian kolosal serta sajian makanan kuliner serba ikan dan lain sebagainya. (Hms/Adi)