Antisipasi Covid-19, Beberapa Jalur Tranportasi Udara dan Laut Terancam di Tutup

SOFIFI – Untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona (Covid-19) di wilayah Maluku Utara (Malut), Pemerintah Daerah Provinsi Malut dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Malut telah menutup beberapa jalur transportasi udara dan laut, misalnya saat ini telah dilakukan dari Manado ke Ternate.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Malut, Drs. Armin Zakaria mengataakan bahwa, kita sejak awal sudah melakukan rapat kordinasi beberapa Minggu lalu terkait dengan rencana akan ditutupnya jalur Manado – Ternate dan penyebarangan Ferry tujuan bitung – Ternate, ucapnya kepada sejumlah awak media di kantor gubernur pada Senin, (16/03/20).

Hal ini karena, lanjut Armin, mengingat jarak Manado ke Ternate itu sangat dekat jalurnya, salahsatunya seperti jalur udara dari Kao – Manado, Manadi – Ternate, Manado – Morotai dan Morotai – Manado itu sangat dekat.

Dikatakanya, saat ini untuk penerbangan cater di bandara Lelilef di Kabupaten Halahera Tengah (Halteng) telah kita tutup beberpa Minggu lalu. Selain itu juga transportasi penyeberangan laut kapal Ferry tujuan Bitung juga saat ini sudah ditutup untuk sementara waktu.

“Apalagi pak, presiden juga sudah sampaikan bahwa ini sudah masuk di bencana nasional, maka ini sudah menjadi kejadian luar biasa.

Kata Armin, Jika kita lihat secara Geografis peta Provinsi Malut, maka, untuk akses Malut dengan batas wilayah tetangga kita itu kalau lihat dari peta sebaran Covid-19 itu sudah dekat sekali dengan Manado, apalagi di Manado sudah masuk di peta penyebaran Covid-19 di lis merah. Oleh karena itu yang dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Malut saat ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Gubernur Malut sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh SKPD, Bupati dan walikota se-provinsi untuk melakukan langkah langkah antisipasi dalam rangka mencegah masuknya Covid-19 ke wilayah Malut.

Menanggapi hal tersebut, Dishub Provinsi Malut bersama instansi pemerintahan terkait beberapa pekan kemarin telah melakukan rapat untuk mengantisipasi jalur jalur pintu masuk terutama di bandara dan bahkan kami telah dipasang alat scanner dan di situ baik penumpang yang pergi maupun yang datang itu dipantau setiap saat dan satu kali dua puluh empat jam di sana dipantau terus.

Tah hanya itu, ada juga instruksi untuk setiap pelabuhan-pelabuhan penyeberangan selain pelabuhan bandara juga di pelabuhan laut serta dilakukan pos – pos kesehatan.

Dikatakanya, bahwa pada setiap pos kesehatan di sana juga sudah ada tim khusus dari kesehatan untuk mencek apabila ada timbul gejala – gejala ketika para penumpang yang ingin melakukan pelayaran antar kabupaten kota, maka dinas perhubungan sendiri telah meminta kepada dinas kesehatan Provinsi Malut untuk melakukan disinfektan atau penyemprotan di setiap transportasi kapal, baik itu speed boat maupun Ferry itu dilakukan pada saat sebelum penumpang naik ke kapal.

Dia juga menjelaskan bahwa untuk penyemprotan dilakukan itu ketika penumpang turun pada saat kapal itu berada dalam parkir dipalabuhan. Sebelum melakukan pelayanan dan pada saat kapal itu kosong dilakukan penyemprotan, itu salah satu cara untuk mencegah sehingga tidak terjadi penyebaran virus yang lebih masif,”terangnya.

Selain itu, yang kedua kita mungkin akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk rencanya akan ada pembagian masker dan melakukan cek suhu tubuh tim skinner disetiap pelabuhan pelabuhan penyeberangan maupun pelabuhan laut yang ada di kabupaten kota di Malut. (Ms)

694 View

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *