TERNATE – Usai dinyatakan bahwa penaganan status siaga darurat bencana Non Alam atau Corona Virus Diseases (Covid-19) oleh juru bicara gugus tugas percepatan penanganan siaga darurat bencana Non Alam Covid-19 Malut, dr. Rosita Alkatiri dalam konferensi pers yang digelar di media center Covid-19, Ternate, Sabtu (21/3/20).
Sementara, Seketaris Daerah Provinsi Maluku Utara Samsuddin A. Kadir kepada awak media di Ternate mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara sedang mengusulkan anggaran sekitar 4 miliar ke DPRD Provinsi Maluku Utara. “Insyaallah akan disiapkan hari Senin besok sudah ada.
“Kita berharap dengan anggaran yang diajukan itu sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini,”ucap Samsuddin.
Menurut Samsuddin, pengajuan ini sesuai dengan Permendagri Nomor 20 tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di lingkungan Pemerintah Daerah. Setelah pengajuan itu langsung dimasukan kedalam dokumen perubahan anggaran, tetapi langsung dicairkan dan ini dilakukan mendahului APBD perubahan.
“Rencananya akan melakukan pemberitahuan kepada DPRD Provinsi Malut. Sedangkan dalam melakukan permintaan ini ada dua dinas diantaranya, Dinas Kesehatan, dan BPBD. Sebenarnya semua itu masuk dalam gugus tugas Penanganan siaga Covid-19,”akunya.
Dia mengatakan, dinas kesehatan bertugas untuk mengatasi terkait dengan penganan langsung Covid-19, baik itu obat – obatan dan sebagainya. Sedangkan untuk BPBD ini untuk dukungan pembuatan posko penganan Covid-19 dan menyediakan teransportasi yang mungkin dilakukan penanganan penganan antar daerah,”terang Samsudin.
Untuk anggaran, jika kita melihat pada Permendagri No 20 pertama semua itu akan dilalui dengan dana tak terduga. Nah apabila dana tak terduga tidak cukup maka kita akan lakukan penjadwalan ulang kegiatan.
Bahkan, kita akan melihat program program kegiatan yang mana akan kita tunda untuk sementara yang penting kita lakukan untuk penanganan masalah Covid-19 saat ini. Bila perlu jika tidak cukup maka kita akan lihat anggaran semua yang ada di kas daerah untuk melakukan penanganan, karena ini situasi yang sangat penting dan segera harus diatasi,”ucap Samsuddin dengan tegas.
“Untuk anggaran yang tak terduga bisa diperkirakan sekitar 15 miliar.
Selain itu, untuk kelengkapan dan sebagainya yang saat ini mengalami keterbatasan dikarenakan ini juga terjadi di seluruh Indonesia jadi secara otomatis kita bisa memahami bahwa semua daerah juga melakukan pemesanan yang sama, seperti masker dan laini sebagainya yang saat ini terjadi kelangkaan di pasaran.
Oleh karena itu, kita berharap mudah-mudahan dengan berbagai cara yang saat ini kita akan lakukan untuk mencari dimana saja. Bahkan saya sudah sampaikan kepada kepala dinas Kesehatan untuk melakukan order duluan untuk mengantisipasi keadaan yang ada. (Ms)