SOFIFI – Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara (Malut) dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan ditengah-tengah penanggulangan dampak Covid-19 di Malut, Senin (11/5/20) bertempat di wilayah hutan Desa Gosale besama seluruh unsur
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten/Kota menghadiri kegiatan “Gerakan Maluku Utara Menanam” yang langsung dipimpin Gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba.
Mengulas tentang masa lalu, jika dilihat sepanjang jalan yang tadi awalnya dillui ketika melewati perjalanan menuju ke lokasi sebelum sampai ke lahan ini guna melakukan “Gerakan Maluku Utara Menanam”, disekitar jalan jika kita pasti melihat disekitar disekitar pasti terlihat ada ubi Kayu. “Masyarakat disini sudah bertahun-tahun mengkonsumsi ini (ubi Kayu, red), “ujar Gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba dalam sambutannya.
Kata Gubernur, Saya juga sempat mengingat sekitar 20 sampai 30 tahun yang lalu kita mulai makan nasi. Tetapi kita dari sejak kecil di kampung hampir setiap hari kita dibesarkan dengan memakan umbi umbian. “Ubi Kayu memang maknan kita dari dulu bahkan juga ada pisang,”terangnya.
Oleh karena itu, saya berfikir bahwa ada lahan di sekitar ini, dan saya minta saran dari Kepala Dinas Pertanian karena saya tidak tahu. Kalau Covid-19 ini jika berjalan 1 sampai 2 tahun ke depan maka kita ini seperti sedang perang.
Sebab itu, saya kira jika kita sudah siapkan bahan pangan atau Malut menyiapkan pangan untuk memenuhi kebutuhan, karena kita tidak tahu apakah cobaan ini insyaallah kalau yang biperkirakan selesai di bulan Juli selesai berarti Alhamdulillah.
Tetapi kalu berlangsung dari Juni ke Juli lagi dan selanjutnya, maka saya kira jika kita sudah sediakan maka sudah pasti masyarakat tidak perlu ragu dengan masalah makanan,”akunya.
“Jika bapak ibu lihat dari selama perjalan tadi dari desa hingga hutan ini maka terlihat jelas di sepanjang jalan ada disitu terlihat ada ubi Kayu, pisang dan tanaman lainnya yang menjadi kesedian pangan masing-masing masyarakat.
Dengan demikian, Gubernur mengajak jika kita mulai melakukan gerakkan Malut Menanam, Jika ini seluruhnya dilakukan insyaallah sudah pasti Malut tidak akan terpapar masalah Pangan,”ucap Gubernur di depan Unsur Forkopimda yang sempat hadir saat itu.
Oleh karena itu dari kebun kecil ini saya minta kepada kadis pertanian untuk bagaimana kita menggerakkan kepada masyarakat
dan para petani -petani.
“Saya ingin agar kita untuk mari menggerakkan masyarakat untuk bisa mempersiapkan kebutuhan pangan guna kita tidak merasakan kesulitan. Apalagi jika semua menanam tanaman umur pendek. Misalnya, ubi kayu, kemudian sayur sayuran, jagung dan sebagainya yang memiliki usia pendek misalnya 2-3 bulan sudah di panen maka sudah pasti ketahanan pangan akan terjaga,”tutup Gubernur dalam sambutanya.
Sementara, Kepal Dianas Pertanian Provinsi Malut, M. Rizal Ismail dalam laporannya mengatakan, “Alhamdulillah dikesempatan ini kita dapat bersama sama dalam rangka “Gerakan Maluku Utara menanam”.
“Program ini merupakan program yang dilaksanakan pak Gubernur guna untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah dan disertifikasi pangan di daerah atau keragaman pangan,”terang Rizal.
Sebab, ketika Gubernur memperhitungkan neraca bahan pangan ketika menghadapi pandemi Covld-19 semua bahan pangan strategis di Malut mengalami defisit (Berkurang).
Menurut Rizal, “jika beras kita di Malut tidak ada impor maka akan bertahan hanya sampai bulan Juni. Sedangkan untuk persediaan daging ayam dan telur semuanya impor selama ini. Itu berarti ini dalam posisi defisit,”akunya.
Sementara untuk porsi bawang, sayur, cabai kita hanya mengatur distribusi saja, hal ini karena hampir di seluruh Kabupaten/kota di Malut itu ada.
“Sofifi merupakan bagian dari wilayah Kota Tidore Kepulauan juga merupakan sentra. Oleh karena itu hari ini kita melakukan kegiatan pencanangan gerakan malut menanam.
Apalagi ini merupakan perintah pak Gubernur untuk kita melaksanakan guna dapat memenuhi semua kebutuhan pangan di Malut.
Di kesempatan ini kami perlu ucapkan terima kasih kepada pak gubernur. Pertama, pak gubernur telah menyediakan lahan ini atau meminjamkan lahan ini untuk kita lakukan pencanangan.
Di depan seluruh unsur Forkopimda, Kadis Pertanian mengatakan bahwa lahan tersebut ini merupakan milik peribadi orang nomor satu di Malut yaitu pak Gubernur. Pak Gubernur menyediakan lahan ini dan kami dari dinas Pertanian Provinsi Malut hanya bantu alat untuk pengolahan lahan dan tenaga untuk pengamat hama penyakit.
“Semua ini merupakan kegiatan peribadi pak gubernur dan kami berterima kasih karena mau menyediakan lahan untuk tempat kegiatan pencanangan.
Maksudnya, karena ini program kegiatan menanam berarti tidak ansih program bersumber dari pemerintah. Dari semua stakeholder, semua unsur pemerintah dan masyarakat bisa bergabung dalam program ini “Gerakan Malut Menanam,”ajaknya.
“Kami berharap di kesempatan ini untuk pak Danrem 152/Babullah, Kapolda Malut Brigjen Pol Rikwanto, Kejari dan unsurnya yang mungkin ada sampai di tingkat desa dapat membantu kami dalam gerakan menanam ini.
Tambahnya, sasaran kami adalah Komoditi tanaman padi, tanaman sawah padi ladang, kemudian umbi umbian, pisang, sagu dan tanaman Hortikultura sayuran-sayuran, cabe serta bawang dan sebagainya.
Usai memberikan sambutan, Gubernur langsung serahkan bantuan benih tanaman pangan dan Hortikultura untuk para petani di 10 Kabupaten kota di Malut.
Penyerahan bantuan ini langsung diterima secara simbolis oleh kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat berupa benih jagung, padi dan juga bawang.
Berikutnya juga diterima oleh kepala dinas pertanian kota Tidore Kepulauan berupa benih jagung, Cabe dan Bawang.
selanjutnya dilakukan penyerahan kartu BPJS oleh Gubernur kepada 30 petugas cecara simbolis diantaranya, petugas organisme pengganggu tumbuhan dan pengamat hama dan penyakit yang langsung di terima oleh Jailani. (Ms)