Persiapan Upacara Adat, Warga Petani Afa-Afa Berbondong-bondong Menanam Jagung

oleh -398 Dilihat
oleh

TIDORE KEPULAUAN-Setelah proses membuka lahan baru sejak 2 bulan lebih, kini perkebunan lahan baru atau “Tagi Hong” yang dimilki oleh masyarakat petani Afa-Afa Tomayou kembali melakukan penanaman jagung dalam lahan tersebut di lingkungan Tomayou Kelurahan Afa-Afa Kota Tidore Kepulauan pada senin pagi tadi, 28/09

Menurut Toko Adat Afa-Afa Tomayou, Amir Hamisi, menjelaskan bahwa, dalam Persiapan Upacara Ritual adat atau yang disebut dengan “Legu Dou”, sebelum penanaman jagung, Masyarakat Tomayou kembali melakukan doa bersama di rumah Adat dan makam kubu lamo, tujuan dari doa bersama adalah bentuk doa dan ungkapan syukur kepada Allah SWT, semoga dalam penamaan jagung sampai di puncak panennya tidak terjadi hal-hal yang dinginkan.

Setelah berdoa, warga mulai berbondong-bondong menuju ke masing-masing Lahan untuk penanaman jagung, guna persiapan upacara adat nanti

Lanjut, Kenapa Masyakarat Afa-Afa telah membuka lahan baru dan mengadakan upacara adat, karena semua ini sudah ada pada pendahulu sejak Nyira Baba Habu, Nyira Baba Habu adalah orang Pertama yang mendirikan Upacara Ritual adat. Dalam ritual tersebut hanya dilakukan pada saat kesepakatan masyarakat untuk membuka lahan baru secara bersamaan dan kemudian waktu membuka lahan oleh Nenek moyang ini juga sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu

Kemudian dalam mengadakan ritual adat juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat rejeki, nikmat kesehatan dan nikmat kerja, sehingga para petani bisa melakukan aktifitas di dalam Lahan Baru-nya. Semoga dalam proses menanam jagung ini tidak terjadi musim kemarau dan kerusakan lainnya dan semoga semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar dan semoga mendapatkan rezki dan menambah hikmah berkah dari Allah SWT. Aamiin..

Sementara, Menurut Tokoh Masyakarat Afa-Afa Tomayou, M. Zen Usman, mengatakan, dalam proses menanam jagung ini terget panen dalam waktu 3- 4 bulan, dan setelah hasil panen tersebut, akan di kumpulkan oleh masyarakat untuk mengadakan upacara ritual adat “Legu Dou”

Lanjut, dalam ritual adat, semua berangkat dari jejak dan pesan leluhur tantua. ( Simo-simo), bahwa dalam ritual adat terdapat sebuah rangkaian kegiatan seperti Tutup Kabata, Dao Nagm Sio, pembuatan perahu juanga, tarian soya- soya dan lainnya.

Atas dasar Tetua (Simo-simo), Masyakarat Afa-Afa Tomayou masih berpegang teguh dengan nilai- nilai adat istiadat. Semoga dengan Nilai- nilai ini terus dijaga, dirawat dan melestarikan oleh anak cucuknya.(@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.