PMII Rayon Sastra Unkhair Ternate Gelar Dialog Mengenang Alm. Kiyai Abdurrahman Wahid

oleh -187 Dilihat
oleh

TERNATE – Mengenang kembali sikap dan teladan yang ditunjukkan Alm. Kiyai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebelum kepergiannya selamnya pada 30 Desember 2009, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Sastra Unkhair bertempat di Graha Ika PMII Maluku Utara, pukul 20.00 WIT mengelar dialog dengan tema “Gus Dur dan Intoleransi di Indonesia”.

“Tujuan dilaksanakannya dialog ini untuk bagaimana kita mengenang kembali wafatnya Gus Dur karena Desember dikenal sebagai bulan Gus Dur. Kedua, membangun kesadaran akan pemahaman Gus Dur dilintas anak muda Nahdliyin. Ketiga, bagaimana mencoba untuk mengali nilai-nilai yang dibangun Gus Dur melalui 9 prinsip dasar yakin nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatriaan dan lainnya. Keempat, mendorong anak muda Nahdiyin (sahabat/i) PMII agar tidak melek literasi soal Gus Dur,”kata Sukri Koordinator kegiatan melalui rilis tertulisnya kepada media ini, Kamis (24/12/20).

Menurut Sukri, kegiatan yang berlang ini merupakan kegiatan pertama rayon yang paling istimewa yang juga menghadirkan pemantik sahabat Sekretaris IKA PMII Maluku Utara Sunaidin Ode Mulae dan Mabinkom PMII Komisariat STKIP Kie Raha
Yusri A. Boko.

“Dalam dialog ini, Sudut pandang terhadap Gus Dur dibilang sangat luar biasa, satu yang disimpulkan oleh kedua pemantik adalah bahwa Gus Dur merupakan ulama, filosofi, pluralis, multikulturalisme, sosok pembelajar dan sahabat bagi semua manusia,”ucapannya.

Gus Dur juga diuraikan sebagai Presiden pertama yang mampu merubah tatanan politik di Indonesia. Terutama Gus Dur berhadapan dengan Soeharto yang berdiri dengan tiga kekuatan utama, yakni Abri, Birokrasi dan Golkar (ABG).

Dalam konteks intoleransi, Gus Dur berupaya untuk mencegah berbagai macam konflik di Indonesia. Salah satunya, dengan berdiri ditengah dan pintar membaca alur konflik, misalnya konflik 1984 (tanjung priuk), pembubaran Ahmadiyah dan open letter Gus Dur untuk Paulus dan negara msyoritas kristen di dunia untuk menjaga perdamaian.

Selain itu, Diskusi yang berlangsung juga diikuti oleh Gus Durian Kota Ternate, Sahabat/i dimasing-masing komisariat dan tak luput juga hadir sahabat/i PMII Babullah. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.