Peringatan dini, BMKG Eemalamo Minta Warga di Sula dan Taliabu Waspada Cuaca Ekstrim

oleh -194 Dilihat
oleh

SULA  – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Emalamo Kepulauan Sula melalui rilisnya pada Selasa 19 Januari 2021 menyampaikan peringatan dini, hal agar warga masyarakat di Kabupaten Sula dan Taliabu untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem pada wilayah yang rawan akan bencana alam.

Kepala Badan Meteorologi Emalamo Kabupaten Kepulauan Sula Mohamad Riva ketika dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan hasil pantauan selama berapa hari terakhir mulai dasarian I Januari 2021, Indeks ENSO menunjukkan kategori La Nina di wilayah kabupaten Kepulauan Sula dan Taliabu.

Mohamad Riva juga menjelaskan, terdapat beberapa institusi telah memprediksi La Nina Moderat sampai Lemah terjadi hingga Mei 2021 mendatang. “Saat ini untuk analisis dan prediksi Angin 850 mb : Aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi angin baratan.

Sedangkan untuk daerah belokan angin dapat terjadi di sekitar garis ekuator. Sedangkan  untuk pola aliran massa udara umumnya relatif sama namun lebih kuat dibanding kondisi normalnya.

Sementara, untuk dasarian ke II Januari 2021 sampai saat ini diprediksi aliran massa udara tetap masih didominasi angin baratan dengan daerah belokan angin masi terjadi di sekitar garis ekuator.

Analisis OLR atau Daerah pembentukan awan (OLR = 220 W/m2) terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia umumnya lebih banyak daripada normalnya.

“Akibat dari dampak tersebut menunjukkan cuaca hingga akhirnya saat ini, umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria menengah 50 – 150 mm/dasarian, sebab itu saya selaku kepala BMKG Kepulauan Sula perlu mengingatkan kembal agar masyarakat selalu untuk mewaspadai beberapa wilayah di kepulauan Sula dan Taliabu, karena diperediksi  jika lanjut terus akan berpotensi Angin Kencang, rawan banjir dan tanah longsor.

Dimana, peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Karena itu, Sangat diharapkan bagi para pemangku kepentingan untuk dapat lebih optimal melakukan pengelolaan
tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

“Masyarakat diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.