TIDORE-Dalam rangka menindaklanjuti perintah Walikota Tidore Kepulauan tentang rencana kerjasama dengan PT. IWIP, maka dilakukan pertemuan antara Bapak Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Drs.Halil Ahmad dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatn dan SDM Dr. Marwan Polisiri dengan Kepala Dinas Pertanian yang diwakili Sekretaris dan seluruh jajarannya, termasuk para Penyuluh Pertanian dalam wilayah kerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di Pulau Tidore.
Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta penyuluh pertanian dalam wilayah kerja BPP Kota Tidore Kepulauan dan narasumber dari kegiatan ini Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Ir. M. Natsir A. Rahman, MMA, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Drs. Halil Ahmad, MM, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM DR. Marwan Polisiri, MM dan Sekretaris Dinas Pertanian Kota Tidore Ibrahim Hamzah, SP, M.Si, di Aula Kantor Lurah Indonesiana, Kecamatan Tidore, Kamis (28/1/2021).
Pada awal rapat Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Drs.Halil Ahmad, MM mengatakan bahwa tujuan digelarnya pertemuan ini untuk menghimpun sebanyak mungkin data-data pendukung, termasuk permasalahan yang dihadapi agar rencana kerjasama yang direncanakan oleh Pemda Kota Tidore Kepulauan dengan PT. IWIP dapat terwujud sesuai dengan harapan pemerintah daerah. Selain itu dari aspek kajian akademik dapat menjadi sumber informasi atau sebagai data referensi yang valid bagi pihak Perguruan Tinggi.
Sementara Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Ir. M. Natsir A. Rahman, MMA mengatakan bahwa dalam rangka menindaklanjuti rencana kerjasama dengan PT IWIP ada 3 syarat penting yang harus diperhatikan, terutama oleh pihak oleh Pemda Kota Tidore Kepulauan, yakni menjaga kualitas produk yang dikerjasamakan, mempertahankan kuantitas produk, baik dari aspek ketersediaan lahan, kesiapan petani mapun jumlah produksi, serta menjaga kontinuitas/ kesinambungan produk yang dikerjasamakan. Oleh karena itu, kepada seluruh jajaran Dinas Pertanian agar menganalisis hal-hal yang terkait dengan kesiapan pemenuhan ketiga syarat tersebut.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran di Dinas Pertanian, terutama oleh para penyuluh di lapangan adalah perlu diperbaharui data potensi yang terkait dengan luas lahan dan produksi, baik produksi per bulan, per musim tanam dan atau produksi per tahun.
Dikesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM DR. Marwan Polisiri, MM mengatakan Terkait dengan kesiapan suplai hasil produksi, Bapak Walikota selalu mengingatkan kepada seluruh jajaran Dinas Pertanian, terutama unit kerja dibawahnya (Balai-Balai Penyuluhan) agar tetap fokus pada penyediaan suplai hasil produksi untuk kebutuhan pasar-pasar di Tidore dan di daratan Oba.
Lebih jauh Marwan menstresing beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka rencana kerjasama dengan PT. IWIP tersebut, diantaranya perlu ada peta ketersediaan pangan, perlu dibuat rencanan secara terukur, baik jangka pendek maupaun jangka panjang, bangun komunikasi secara baik terkait dengan pemenuhan kebutuhan yang diinginkan PT IWIP, memaksimalkan peran BUMD, pemanfatan lahan ex PNP di Akelamo secara optimal, jika pilihan komoditi yang dikerjasamakan adalah tanaman Padi atau jagung. Serta memaksimalkan petani diwilayah transmigrasi Desa Koli dan Bale serta Desa Maidi.
Jika rencana kerjasama dengan PT IWIP benar-benar terlaksana, maka forum rapat juga meminta Dinas Pertanian juga di back up dengan anggaran yang memadai, terutama anggaran ke Bidang-Bidang Teknis yang terkait langsung dengan produksi serta Balai-Balai Penyuluhan di Kecamatan. “Selain itu, kesiapan sarana prasarana pendukung seperti Gudang penyimpanan (Cool storage) khusus untuk komoditi hortikulturan yang mudah rusak pun harus disiapkan, karena hal tersebut tentunya sangat berkaitan dengan upaya menjamin jumlah dan kontinuitas produksi yang telah disepakati dalam perjanjian Kerjasama” ujar Marwan Polisiri.(Hms)