Khutbah Idul Fitri, Ini Pesan Rudy Ipaenin

oleh -267 Dilihat
oleh

TIDORE — Dalam rangka menguatkan hubungan silaturahim antara Camat dengan warga desa dan kelurahan untuk menyatukan upaya dalam mewujudkan Tidore sebagai kota Santri, Camat Oba Tengah Rudy Ipaenin melakukan Khutbah Keliling.

Rudy Ipaenin mengatakan, Kegiatan ini merupakan salah satu program rutin setiap tahun dengan melakukan Khutbah pada keliling jelang perayaan hari raya Idul Fitri ke desa/kelurahan se-Kecamatan Oba Tengah.

“Pada Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H ini, Masjid Hubbul Wathan, Desa Tauno yang mendapat giliran ditetapkan sebagai lokasi Camat menyampaikan Khutbah Idul Fitri, “katanya.

Dalam khutbah, kepada Jama’ah Salat Idul Fitri ia menyampaikan, Bulan Ramadhan seharusnya menjadi titik tolak kita untuk kembali ke Fitrah sejati, yaitu titik penciptaan kita yang bersih dan suci.

“Setiap tahun kita menjalani ibadah ramadhan dengan penuh semangat siang dan malam namun bisakah nuansa ketaatan itu akan terus bertahan seumur hidup kita? Atau ternyata itu hanya untuk ramadhan saja? Betapa banyak orang Islam yang selama ramadhan rajin ke masjid, tetapi begitu ramadhan habis, seakan mereka tidak kenal masjid lagi,”tanya dia.

Betapa banyak orang Islam yang selama ramadhan rajin membaca Al-Qur’an, tetapi begitu ramadhan selesai, Al-Qur’an dilupakan begitu saja. Oleh karena itu, melalui Ramadhan dan Idul Fitri ini, mari kita kembali kepada fitrah kita, kembali ke kehidupan yang lebih baik dan diridhai Allah dengan tetap istiqamah dalam ketaatan kepada-Nya.

Mari, kita wujudkan masyarakat yang bersih dan negara yang bersih dengan terlebih dahulu menjadikan diri dan keluarga kita bersih. Untuk menjadi masyarakat yang bersih, maka jauhi harta yang haram. Bila pribadi dan rumah tangga sudah bersih dari harta haram, maka otomatis masyarakat akan bersih.

Bila masyarakat bersih, pasti Allah akan melimpahkan keberkahan dari langit dan bumi. Selanjutnya kita kendalikan nafsu dari maksiat. Ingat, manusia bukan mahluk yang dikendalikan nafsu tetapi manusialah yang mengendalikan nafsunya.

Berbeda dengan binatang yang memang tidak punya akal, maka bisa dikatakan bahwa masyarakat yang hidup di atas bimbingan nafsunya adalah masyarakat binatang.

Oleh karena itu, janganlah menjadi masyarakat yang hidup di atas bimbingan nafsunya, yang makan apa saja tanpa membedakan mana yang halal dan mana yang haram, yang berbuat apa saja tanpa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Ingatlah, hancurnya kaum-kaum terdahulu adalah karena mereka hidup di atas kebebasan nafsunya. Oleh karena itu, mari, kita bersungguh-sungguh mengikuti tuntunan Allah SWT kemudian tinggalkan dosa-dosa dan kemaksiatan.

“Semoga pada hari ini, kita semua telah kembali kepada Fitrah Sejati kita. “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin, “ucapnya. (Ab)

No More Posts Available.

No more pages to load.