SOFIFI – Untuk melakukan koordinasi lanjutan terkait Kawasan Khusus Ibukota Provinsi Maluku Utara di Sofifi, Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba dijadwalkan besok, Rabu 18 Mei 2021 bersama rombongan berangkat ke Jakarta guna melakukan pertemuan bersama Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Ibukota Provinsi Maluku Utara yang dibentuk Menteri Tito Karnavian berapa waktu lalu.
Keberangkatan Gubernur dua periode ini akan didampingi oleh Bupati Halmahera Barat dan Walikota Tidore Kepulauan, Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Kepala Dinas Perkim, Kepala Bapeda Provinsi, Karo Pemerintahan, Karo Umum dan Biro Hukum, dan juga perwakilan Kepala Bapeda Halmahera Barat dan Kota Tidore.
“Pertemuan besok, Insyaallah untuk menyampaikan rencana program pembangunan kawasan khusus Ibukota Sofifi, hal ini setelah tim ahli yang dimiliki Pemprov Maluku Utara usai melakukan rapat tentang rancangan pembangunan apa yang akan dibangun di Ibukota Sofifi, “kata Abdul Gani Kasuba, Selasa (17/5/2021).
Menurutnya, Perencanaan yang di lakukan Pemprov Maluku Utara bersama dua kepala daerah yakni Pemkab Halmahera Barat dan Pemkot Tidore untuk Kawasan Khusus Ibukota Sofifi akan dimulai dari Kecamatan Oba, Kota Tidore sampai dengan Kecamatan Jailolo Selatan , Kabupaten Halmahera Barat.
Kata Gubernur, melihat kondisi rencana wilayah tata ruang kawasan khusus Ibukota Sofifi yang begitu besar dengan anggran yang ada saat ini, ia rasa ini tidak akan mampu.
Olehnya itu, Pemprov Maluku Utara bakal menemui Tim Kawasan Khusus Ibukota Sofifi di Jakarta sekaligus akan mengusulkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur kawasan khusus ibu kota Sofifi sebesar Rp. 8 triliun untuk tahap pertama, “kata Gubernur.
Terpisah, Kepala Biro Humas Protokol Kerjasama dan Komunikasi Publik, Rahwan K Suamba ketika dikonfirmasi mengatakan, keberangkatan gubernur bersama rombongan dari Maluku Utara untuk membahas tindak lanjut rencana pembangunan Kawasan Khusus Ibukota Sofifi.
“Kegiatan tersebut akan dilakukan mulai dari besok hari rabu sampai dengan hari Jumat, 21 Mei 2021 di Jakarta, “ujar Rahwan. (*)
