Dengan Instruksi, DPD PDIP Malut Lakukan Kolaborasi Simulasi Bencana Bersama Pemkot Tidore

oleh -249 Dilihat
oleh

TIDORE – Menindaklanjuti instruksi Megawati Soekarno Putri Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan melalui surat dengan nomor : 2898/IN/DPP/V/2021 terkait dengan kesiapsiagaan mengahadapi bencana.

 

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Maluku Utara dan DPC PDIP Kota Tidore Kepulauan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan menggelar simulasi penanggulangan Bencana, yang berpusat di Pandopo Arena Budaya (Open Space), Kelurahan Tomagoba, Kecamatan Tidore.

 

Simulasi ini adalah bagian dari bagaimana PDIP mempersiapkan diri untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat apabila terjadinya bencana, baik itu berupa gempa, tsunami, abrasi, banjir, dan lain sebagainya. “Masalah bencana ini menjadi perhatian serius bagi PDIP, tujuan daripada kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat,

Agar kemudian mereka dapat waspada ketika terjadinya bencana,” ungkap Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku Utara Muhammad Senin saat dikonfirmasi, Rabu, (26/5/21).

 

Lebih lanjut, orang nomor dua di lingkup Pemerintah Daerah Kota Tikep ini menegaskan, pelaksanaan Simulasi Penanggulangan Bencana juga akan dilakukan oleh DPC-DPC PDIP se Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Maluku Utara.

Pasalnya kader-kader PDIP yang menjadi kepala daerah maupun anggota DPRD se Kabupaten Kota, juga memiliki tanggungjawab yang sama untuk mencerdaskan masyarakat terkait dengan Siaga Bencana.

 

“Instruksi ini berlaku untuk semua pengurus baik ditingkat DPD sampai ke DPC. jadi kalau terjadinya bencana kita sudah bisa antisipasi terlebih dahulu dan membantu masyarakat, yang terdampak bencana,”

 

Sementara Ketua DPC PDIP Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, Menurutnya, kegiatan ini adalah bagian dari kepedulian PDIP dalam melakukan advokasi masyarakat terkait dengan persoalan kemanusiaan, sehingga PDIP tetap hadir dalam seluruh kebutuhan dan relung hidup masyarakat.

 

“Kita tidak saja berbuat pada persoalan politik yang ansih pertarungan kekuasaan, tetapi juga persoalan kemanusiaan harus diutamakan. Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan agar dapat membangkitkan jiwa kemanusiaan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan. Sehingga apabila terjadi bencana maka semua ummat manusia harus mendapat kepedulian yang sama. Karena rakyat berhak untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraaan,” ujarnya.

 

Ahmad Laiman juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam pelaksanaan Simulasi Bencana, baik itu Tagana, Masyarakat, Tim Medis, TNI dan Polri.

 

Sementara Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan, Abdurrahim Achmad, mengatakan jika dilihat dari Dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) Kota Tidore Kepulauan, terdapat 9 potensi bencana, antara lain bencana Gempa Bumi, Tsunami, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Gelombang Ekstrim, Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan dan Kekeringan.

 

“Dari 9 Potensi bencana ini, maka Pemerintah Daerah melalui BPBD bekerjasama dengan DPC dan DPD PDIP melaksanakan Simulasi Penanganan Bencana Gempa Bumi berpotensi Tsunami, dengan tujuan agar dapat memberikan edukasi dan pengetahuan terhadap masyarakat agar dapat menekan dan mengurangi resiko bencana baik Jiwa maupun harta benda,” tuturnya.

 

Persoalan Bencana ini, juga memantik Kepedulian Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim, untuk itu ia berjanji dalam kepemimimpinannya bersama Muhammad Sinen selaku Wakil Walikota akan mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana. Sehingga kedepan, Pemerintah Daerah sudah siap untuk mengantisipasi bencana.

 

“Kita akan menyiapkan anggaran khusus untuk bencana, sehingga ketika terjadi bencana, kita tidak perlu menunggu anggaran dari Pemerintah Pusat atau Provinsi. Jadi soal alokasi anggaran untuk penanganan bencana ini nantinya masuk dalam Dana Tak Terduga (DTT),” tegas Walikota Jebolan PDIP ini. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.