Komunitas Anak Pinggir Pantai gelar Festival pinggir pantai di Tidore Kepulauan

oleh -326 Dilihat
oleh

TIDORE – Untuk merawat dan menjaga terumbu karang di pantai soadara, Komunitas Anak Pinggir Pantai menggelar Festival pinggir pantai dengan tema Aksi Kolektif untuk lautan, yang dibuka dengan resmi yang ditandai dengan penanaman terumbu karang oleh Wakil Walikota Tidore dalam hal ini diwakili Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, di Pantai Kelurahan Soadara, Sabtu (8/7/2023).

Mengawali sambutan Wakil Walikota, Abdul Hakim Adjam mengatakan, Tidore merupakan daerah kepulauan yang dikeliling oleh laut, dan hampir sebagian penduduknya menggantungkan hidup dari laut, terdapat Potensi besar yang berasal dari laut baik dari segi kelautan, perikanan, maupun wisata. Jadi sudah seharusnya dapat memanfaatkan dan menjaga Laut dengan baik.

“sehingga Pemanfaatan perlu kita lakukan seperti pada hari ini, pembersihan pantai dan Transplantasi terumbu karang sebagai cara untuk merehabilitasi karang-karang yang rusak dan menjadi bagian penting dari tumbuh kembangnya ekosistem terumbu karang, serta memberikan sebuah manfaat sebagai penahan arus pada garis pantai dalam memberikan nilai tambah serta memberikan sebuah manfaat sebagai penahan arus pada garis pantai untuk memberikan nilai tambah dari wisata dengan adanya terumbu karang yang terawat akan menjadi sebuah lokasi menarik untuk para wisatawan dengan wisata bawah laut.” kata Abdul Hakim

Abdul Hakim juga menambahkan, atas nama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan mengapresiasi atas kegiatan yang terus dilaksanakan oleh Komunitas Pinggir Pante dan Masyarakat Soadara yang memiliki kepedulian akan ekosistem laut dan pantai di Kota Tidore Kepulauan.

“Sebuah kebanggaan bagi kami karena memiliki pemuda yang mau peduli akan alam sekitarnya, seperti kata Bung Karno : “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”, Dan hari ini keyakinan kita tumbuh bersamaan dengan semangat para Pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pinggir Pante yang tak lelah menggaungkan tentang perlunya Pantai dan Laut dijaga.” tandas Abdul Hakim

Abdul Hakim juga mengajak, agar Tetap semangat wahai para pemuda, terus gelorakan semangat posistifmu kepada masyarakat banyak, karena yakin ketika laut menjadi bersih dan terawat, maka laut pun akan mengembalikan dengan pesona keindahannya dan kekayaan sumber daya didalamnya seperti ikan yang akan terus melimpah.

“Mari kita bersama-sama menjaga alam kita, karena “Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi”, Ayo generasi muda Tidore tunjukkan aksimu dengan ikut memberikan kontribusi aktif atas kebersihan lingkungan dan menjaga alam dengan sebuah hasil nyata di masa depan, Ingat apa yang kita lakukan hari ini, akan menjadi sebuah kisah untuk generasi penerus, berikan kisah yang terbaik dan jadilah tokoh terbaik dalam kisah sejarah di masa depan.” Ajak Abdul Hakim

Sementara, Ketua Panitia Aprianto Siokona dalam laporannya mengatakan, Komunitas pinggir pante sadar terhadap lingkungan yang lestari, karena sejak 2018, tetap konsisten dan tetap hadir sebagai kumpulan pemuda pemudi melawan yang basis etika antroposentrisme yg cukup mengakar saat ini, sehingga Etika antroposentrisme terlalu mengagungkan bahwa etika hanya berlaku untuk manusia, tidak untuk alam biotik dan abiotic, namun Etika ini lalu menciptakan hubungan dominasi manusia terhadap alam, yang berujung pada eksploitasi besar-besaran alam untuk kepentingan manusia dalam jangka pendek. Maka sudah tugas pemuda yang menjadi sumber nilai bagi tindakan kolektif , tentu sangat baik lagi jika instrumen pemerintah dan kebijakan mampu mengatasi bahkan melindungi laut.

Aprianto berharap, kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan, tidak hanya sebatas seremoni saja sehingga akan memberikan manfaat lebih bagi ekosistem, lingkungan di wilayah kota tidore, “mari kita bersama menjaga kelestarian lingkungan, sebagai bentuk tanggung jawab bersama, karena saya yakin jika penanaman ini berhasil dan terus dikembangkan, tidak hanya akan menghasilkan ekosistem laut, melainkan juga dapat berpotensi sebagai sumber pangan dalam pengembangan terumbu karang dan hal positif lainnya,” ajak Aprianto. (hms/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.