TIDORE – Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Oba Selatan, Isran Ilyas, menepis isu yang berkembang terkait kurangnya perhatian Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Pemkot Tikep) terhadap SDN 2 Maidi. Menurutnya, informasi yang menyebutkan sekolah ini terbengkalai akibat banjir tidak sepenuhnya akurat.
Isran menjelaskan bahwa kondisi ruangan yang kacau saat ini terjadi akibat banjir besar pada 23 Juni 2024 lalu. Menurutnya, selama musim hujan, sekolah memang kerap terendam, namun air biasanya hanya sampai di halaman. Namun, banjir kali ini lebih parah sehingga air merembes ke dalam ruangan, termasuk perpustakaan.
“Pada 23 Juni 2024 lalu, debit air sangat besar hingga masuk ke semua ruangan, yang paling terdampak adalah perpustakaan,” ujar Isran, Senin (9/9/2024). Ia menambahkan, perpustakaan yang menjadi sorotan karena banyak buku yang rusak akibat banjir. “Lemari-lemari di perpustakaan sudah lapuk, jadi ketika air masuk, kami kesulitan menyelamatkan buku-buku lama yang ada di dalamnya.
Meski demikian, Isran menegaskan bahwa ruang kelas utama tidak terpengaruh secara signifikan. “Alhamdulillah, ruang belajar sudah dibersihkan, yang rusak hanya perpustakaan dan itu pun kebanyakan buku lama yang sudah jarang digunakan.
Lebih lanjut, Isran menjelaskan bahwa daerah sekitar SDN 2 Maidi memang merupakan kawasan yang rawan banjir dan air cenderung lama surut. Ia memastikan bahwa setelah halaman sekolah kering, akan ada upaya lebih lanjut untuk membersihkan dan mengamankan barang-barang yang terdampak.
Isran juga membantah tudingan bahwa Pemkot Tidore Kepulauan tidak memberikan perhatian kepada SDN 2 Maidi. Ia menyebutkan bahwa sejak tahun 2021, sekolah tersebut sudah mendapatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk rehabilitasi ruang kelas, pembangunan pagar sepanjang 80 meter pada tahun 2023, serta bantuan pengadaan meja dan kursi siswa pada tahun yang sama.
“Jadi, tidak benar kalau dikatakan Pemkot tidak memperhatikan SDN Maidi. Pemkot terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas pendidikan di sini,” tegasnya.
Isran berharap, masyarakat dapat lebih bijak dalam menerima informasi dan melihat fakta-fakta yang ada sebelum menyimpulkan sesuatu. (Abj)
