Milenial Projou Gelar Diskusi ‘Mimbar Selamatkan Maluku Utara’ di Maba, Halmahera Timur

oleh -518 Dilihat
oleh

TIDORE – Komunitas relawan Milenial Projou, pendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Jou Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS Malut), menggelar sebuah diskusi bertajuk Mimbar Selamatkan Maluku Utara. Diskusi yang berlangsung di Maba, Halmahera Timur ini mengusung tema “Milenial Fagogoru Bicara” dan menghadirkan sejumlah narasumber muda dengan beragam latar belakang, termasuk Eros Gorahe, seorang petani dari Maba Utara, serta Udin Abubakar, pemerhati masyarakat adat.

Acara dibuka dengan pengantar dari Muhammad Wildan, inisiator Milenial Projou. Wildan menjelaskan bahwa tujuan diskusi ini adalah untuk menyerap gagasan dari generasi muda, baik milenial maupun generasi Z, terutama di wilayah Halmahera Timur. Menurut Wildan, komunitas relawan ini sengaja menggunakan pendekatan dialog sebagai strategi untuk menggalang dukungan bagi pasangan HAS Malut.

“Melalui forum mimbar ini, kami berharap bisa mengetahui persoalan-persoalan di tingkat lokal dan mendengarkan aspirasi generasi milenial yang akan dibawa oleh pasangan calon kami,” ujar Wildan.

Diskusi pun berlangsung dinamis dengan isu-isu lokal yang diangkat oleh para pembicara. Udin Abubakar, yang fokus pada permasalahan masyarakat adat, menyoroti semakin terhimpitnya ruang hidup komunitas Tobelo Dalam akibat maraknya industri ekstraktif di wilayah hutan Halmahera. Ia menekankan bahwa isu ini perlu segera mendapat perhatian dari pemerintah, sembari berharap masalah yang melibatkan ibu kota Sofifi juga dapat menjadi prioritas utama jika Sultan Husain terpilih.

“Banyak persoalan di Maluku Utara yang mendesak untuk diselamatkan. Salah satunya adalah masalah Sofifi yang perlu menjadi perhatian serius jika Sultan Husain Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan terpilih,” tutur Udin.

Di sisi lain, Eros Gorahe dalam sesi diskusi membahas kondisi sektor pertanian yang ia pandang semakin terancam oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) di beberapa wilayah Maluku Utara. Ia menyoroti berkurangnya minat generasi muda untuk bertani, yang menurutnya lebih memilih bekerja di sektor tambang.

“Bagaimana kita bisa mengembangkan sektor pertanian jika generasi muda lebih memilih menjadi buruh tambang daripada petani? Ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah,” kata Eros dengan nada penuh keprihatinan.

Acara diskusi ini dimoderatori oleh Wira Kusniawati, salah satu anggota Milenial Projou Halmahera Timur. Sejumlah komunitas pemuda dari Maba serta warga Desa Soa Gimalaha turut hadir, memberikan semangat dalam diskusi yang berlangsung hingga larut malam itu. Forum ini, meskipun sederhana, memberi ruang bagi kaum muda untuk menyuarakan gagasan dan masalah yang mereka hadapi, dengan harapan bisa menjadi masukan bagi Sultan Husain dan Asrul Rasyid Ichsan dalam memperjuangkan Maluku Utara yang lebih baik.

Dengan berbagai isu yang mencuat dalam diskusi tersebut, jelas bahwa suara kaum muda, terutama dari wilayah seperti Halmahera Timur, merupakan elemen penting dalam merumuskan kebijakan dan langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan Maluku Utara dari berbagai persoalan yang kian mendesak. (Abj

No More Posts Available.

No more pages to load.