TIDORE – Calon Walikota Tidore Kepulauan Nomor Urut 1, Muhammad Sinen, hadir dalam undangan klarifikasi yang dilayangkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tidore Kepulauan, Senin (07/10/24). Kehadiran Sinen berkaitan dengan laporan dugaan pelanggaran Pemilu yang diajukan oleh Tim Hukum Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Nomor Urut 2, Samsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar, yang lebih dikenal dengan pasangan SAM ADA.
Dalam proses klarifikasi tersebut, Muhammad Sinen menunjukkan sikap kooperatif dan disiplin terhadap jadwal yang telah ditentukan oleh Bawaslu. “Suratnya kami layangkan kemarin untuk dilakukan klarifikasi hari ini pada pukul 10.00 WIT, dan pada pukul 09.45 WIT, Bapak Muhammad Sinen sudah hadir di kantor Bawaslu,” ujar Isman M. Natsir, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pemilu (P3S) Bawaslu Kota Tidore, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Isman melanjutkan, proses klarifikasi terhadap Sinen berlangsung lancar. “Setelah kami melakukan klarifikasi, langkah selanjutnya adalah kajian mendalam oleh Bawaslu melalui Gakkumdu,” tambahnya. Kajian ini akan dilanjutkan dalam rapat pleno yang dijadwalkan pada 8 Oktober 2024, guna menentukan apakah dugaan pelanggaran yang dilaporkan memiliki bukti yang cukup untuk diproses lebih lanjut.
Meski Muhammad Sinen tengah menghadapi tuduhan yang serius dari pihak lawannya, sikapnya yang kooperatif dalam menghadiri undangan Bawaslu mendapat apresiasi. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk menghormati setiap proses yang ada, sekaligus membuktikan bahwa pasangan nomor urut 1, MASI AMAN, tetap berada di jalur yang menghargai aturan dan regulasi Pemilu.
Proses klarifikasi ini menjadi bagian dari dinamika politik yang semakin intens menjelang Pilkada Tidore pada 27 November mendatang. Baik pasangan Muhammad Sinen – Ahmad Laiman (MASI AMAN) maupun Samsul Rizal – Adam Dano Jafar (SAM ADA) terus menggalang dukungan dari masyarakat, dengan persaingan yang ketat dan penuh strategi.
Keputusan akhir Bawaslu dalam kasus ini tentu akan menjadi sorotan, mengingat pentingnya menjaga Pemilu yang jujur dan adil di tengah kontestasi politik yang semakin memanas di Tidore Kepulauan. (Abj)
