TALIABU – – Hari perayaan HUT ke-25 Provinsi Maluku Utara yang seharusnya menjadi momen penuh suka cita berubah menjadi duka mendalam dengan kabar wafatnya Benny Laos, salah satu calon Gubernur Maluku Utara.
Benny Laos meninggal dunia dalam tragedi mengerikan ketika speedboat miliknya, Bela 72, terbakar di perairan Taliabu, Sabtu siang (12/10/2024). Insiden ini menambah catatan kelam yang belum pernah terjadi sebelumnya di Provinsi Maluku Utara.
Rombongan Benny Laos sedang dalam perjalanan menuju Desa Bapenu, Kecamatan Taliabu Selatan, untuk melanjutkan kampanye politiknya. Namun, rencana itu terhenti secara tragis ketika ledakan besar terjadi di speedboat mereka, disusul dengan kobaran api yang membakar habis kapal cepat tersebut.
Berdasarkan informasi sementara yang beredar di masyarakat, ledakan diduga terjadi saat motoris sedang mengisi bahan bakar jenis premium ke mesin speedboat. Meski penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung, kemungkinan besar inilah yang memicu tragedi tersebut.
Tidak hanya Benny Laos yang menjadi korban. Lima orang lainnya juga turut tewas dalam insiden ini, di antaranya Ester Tantry, anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Bripka Hamdani Boamona Bot, pengawal pribadi Hendrata Thes, Mubin A. Wahid, Ketua DPW Partai PPP Maluku Utara, Nasrun, seorang PNS Pemkab Kepulauan Sula, serta Mahsudin Ode Muisi.
Tragedi ini menghantam publik Maluku Utara dengan keras, terutama karena Benny Laos adalah salah satu kandidat yang dipandang memiliki potensi besar dalam pertarungan menuju kursi gubernur.
Kampanye yang dibawanya untuk membawa perubahan kini terhenti di tengah jalan, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi pendukungnya dan seluruh masyarakat yang telah mengikuti perjalanannya.
Kejadian ini menambah sejarah kelam bagi provinsi yang sedang merayakan hari jadi ke-25-nya. Untuk pertama kalinya, seorang calon gubernur dinyatakan meninggal dalam musibah yang begitu tragis di masa kampanye.
Bagi banyak orang, peristiwa ini membawa duka yang begitu mendalam, bukan hanya karena kehilangan sosok pemimpin, tetapi juga karena misteri dan ketidakpastian yang menyelimuti penyebab ledakan tersebut.
Saat ini, pihak berwenang terus melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti ledakan yang merenggut nyawa Benny Laos dan rombongannya.
Sementara itu, Maluku Utara berkabung, dan ingatan tentang tragedi ini akan terus hidup dalam sejarah politik daerah ini, yang masih belum bisa percaya bahwa seorang calon gubernur gugur di tengah perjalanan menuju perubahan yang diimpikannya. (Abj)