TIDORE – Debat terakhir Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara diwarnai momen yang mengharukan ketika pasangan calon nomor urut 1, Haji Husain Syah dan Asrul Rasyid Ichsan, menyampaikan permohonan maaf serta harapan mereka kepada seluruh rakyat Maluku Utara. Dengan penuh keyakinan, keduanya menyampaikan pidato yang menekankan ketulusan hati dan komitmen mereka untuk membangun provinsi ini.
“Dengan Rahmat Allah SWT, pada saat yang berbahagia ini, dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak, Ibu, seluruh rakyat Maluku Utara, juga kepada pasangan calon nomor urut 2, 3, dan 4. Jika ada kesalahan kata atau perbuatan selama kampanye, kami mohon maaf sebesar-besarnya,” ujar Husain Syah, membuka pernyataannya dengan nada penuh kerendahan hati.
Pasangan ini tak hanya menutup debat dengan pernyataan formal, tetapi juga menggugah emosi publik. Husain Syah dan Asrul Rasyid Ichsan mengingatkan pentingnya cinta dan kepercayaan dalam menentukan pemimpin. “Cinta tidak akan indah jika kalian hanya memandang dengan kedua mata. Karena itu, jangan lupa datang ke TPS dan coblos nomor urut 1,” tambah Husain dengan senyum hangat yang mengundang tepuk tangan para pendukung.
Sebagai penutup, Husain Syah membacakan ungkapan penuh makna yang menjadi ciri khas kampanyenya: ‘Hati adalah laut, bahasa adalah pantai. Apa pun yang ada di laut akan menyentuh pantai.’ Pernyataan ini dianggap sebagai simbol kedekatan dirinya dengan rakyat Maluku Utara.
Pesan Lokal yang Sarat Makna
Tak hanya menonjolkan pesan universal, Husain Syah juga menggunakan bahasa lokal untuk memperkuat kedekatannya dengan masyarakat Maluku Utara. Ia menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang memahami asal usul dan akar budaya daerah. “Ifa no cum lada, lada ngone mansia ua,” ucapnya, yang berarti “Jangan memilih orang yang tidak tahu asbab asal-usulnya.”
Membangun Kepercayaan di Tengah Persaingan Ketat
Debat ini menjadi arena terakhir bagi para kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan menyampaikan pesan moral kepada masyarakat. Pasangan nomor urut 1 mengakhiri kampanye dengan seruan tulus agar rakyat memberikan kepercayaan kepada mereka. “Dengan niat yang tulus, kami akan melaksanakan kewajiban kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Kami akan selalu bersama kalian, rakyat Maluku Utara,” tegas Husain Syah.
Debat terakhir ini meninggalkan kesan mendalam, tidak hanya sebagai ajang adu gagasan, tetapi juga momen refleksi dan permohonan maaf antar kandidat. Akankah pasangan Husain Syah dan Asrul Rasid memenangkan hati rakyat Maluku Utara? Jawabannya ada di TPS pada hari pemilihan mendatang. (Abj)