Membangun Kemandirian Pasca-Tambang: Kolaborasi di Joung Cafe

oleh -357 Dilihat
oleh

TIDORE- Dalam suasana hangat di Joung Cafe, kunjungan silaturahmi yang dipimpin oleh Dedy, Kepala Cabang Harita Nikel di Ternate, menjadi ruang diskusi penting untuk membahas upaya pemberdayaan masyarakat pasca-tambang. Acara ini turut dihadiri oleh Dr. Abdul Motalib Angkotasan, S.Pi, M.Si, dan Dr. Marwan Polisiri, Amd, Kep, SKM, SH, MPH, yang memberikan masukan berharga dalam percakapan santai namun bermakna.

Dedy menegaskan pentingnya membangun kemandirian masyarakat pasca-tambang melalui berbagai inisiatif konkret. “Kami ingin masyarakat tidak bergantung pada aktivitas tambang, tetapi mampu menciptakan peluang baru. Seperti pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui usaha catering makanan, pengembangan pertanian lokal, dan bentuk investasi lainnya yang dapat menjadi penghidupan berkelanjutan,” jelasnya.

Namun, menurut Dedy, hal ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan. “Kami membutuhkan literasi yang kuat, peran edukator, serta kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Regulasi yang mendukung juga menjadi landasan utama agar tujuan kita tercapai,” tambahnya.

Dalam diskusi, Dr. Marwan Polisiri menyoroti pentingnya merangkul nilai kebinekaan dalam kehidupan sosial sebagai kunci pembangunan masyarakat. “Beda itu indah. Perbedaan mengajarkan kita untuk memahami satu sama lain, dan nilai Bhinneka Tunggal Ika adalah fondasi yang mempersatukan semua perbedaan,” ujar Marwan.

Sebagai bagian dari kunjungan ini, Marwan juga membagikan bukunya berjudul Hak dan Perlindungan Hukum bagi Pekerja kepada para peserta. Buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam kepada masyarakat terkait hak-hak mereka sebagai pekerja. “Edukasi hukum adalah salah satu fondasi kemandirian, karena memahami hak berarti memperkuat posisi masyarakat,” katanya.

Diskusi yang berlangsung santai ini juga mengundang berbagai masukan dari para peserta. Dr. Abdul Motalib Angkotasan menekankan perlunya pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. “Kemandirian masyarakat tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga penguatan sosial dan budaya yang menopang kebersamaan,” tuturnya.

Acara di Joung Cafe ini menjadi simbol kolaborasi untuk masa depan. Melalui silaturahmi yang hangat dan diskusi yang penuh gagasan, Harita Nikel berharap dapat membangun langkah-langkah konkret untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya.

“Kami terbuka terhadap masukan dari semua pihak, karena kemandirian masyarakat adalah tanggung jawab bersama,” pungkas Dedy di akhir pertemuan.

No More Posts Available.

No more pages to load.