TIDORE – Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji, memulai langkah strategis melalui reses perdananya yang berfokus di Kecamatan Oba. Selama lima hari, mulai 12 hingga 17 Desember 2024, politisi PDI Perjuangan ini akan menyambangi 12 desa dan satu kelurahan di wilayah tersebut untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
“Reses perdana ini saya fokuskan di Kecamatan Oba, untuk percepatan infrastruktur dan layanan kesehatan,” ujar Ardiansyah yang akrab disapa ian , kepada media TV online Tidore. Net.
Fokus pada Puskesmas dan Ambulans Laut
Pilihan Kecamatan Oba bukan tanpa alasan. Dua puskesmas, yakni di Desa Talagamori dan Payahe, menjadi perhatian utama Ardiansyah. Ia menilai, keberadaan puskesmas tersebut memerlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah, terutama dalam hal infrastruktur dan fasilitas penunjang.
Salah satu masalah yang mencuat adalah keterbatasan layanan ambulans laut untuk rujukan pasien. Jarak tempuh yang jauh ke RSU Tidore sering kali menjadi kendala, terutama dalam situasi darurat pada malam hari. “Ambulans laut sangat diperlukan untuk mempercepat tindakan atau rujukan pasien dari puskesmas ke rumah sakit. Ini sangat penting, apalagi kalau kondisinya mendesak,” jelasnya.
Mendengar Langsung Keluhan Warga
Ardiansyah menekankan bahwa reses kali ini adalah jaring asmara politiknya kepada konstituen, terutama setelah terpilih dalam Pileg 2024. Meski ada beberapa kecamatan lain yang membutuhkan perhatian, ia memilih memulai dari Kecamatan Oba sebagai bentuk respons terhadap keluhan warga terkait layanan kesehatan.
“Kami perlu turun langsung mendengar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, kita bisa memastikan tindak lanjut yang tepat,” tegasnya.
Puskesmas Talagamori Butuh Pembaruan
Selain fasilitas ambulans laut, Ardiansyah juga berencana meninjau kondisi bangunan puskesmas di Desa Talagamori yang sudah cukup lama berdiri. “Kalau memang perlu bangunan baru, kita akan lihat apa saja yang bisa kita lakukan untuk mempercepat perbaikannya,” tambahnya.
Ardiansyah memastikan bahwa hasil reses ini tidak akan berhenti pada pendataan saja. “Ini bukan sekadar mendengar, tapi juga menindaklanjuti. Kalau perlu kolaborasi dengan pihak lain, itu yang akan kami lakukan,” ujarnya menutup pernyataan.
Dengan agenda yang padat dan tekad kuat, reses kali ini menjadi awal yang menjanjikan untuk membawa perubahan konkret bagi masyarakat Oba. Ardiansyah berharap, dialog yang dibangun selama reses dapat menjadi pondasi kokoh untuk pembangunan di masa depan. (@b)