Reses Perdana Sarmin Mustari di Dokiri: Aspirasi Warga Jadi Prioritas Bertahap

oleh -508 Dilihat
oleh

TIDORE KEPULAUAN – Dalam forum reses perdananya di Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan, Kamis malam, 12 Desember 2024, anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan, Sarmin Mustari, mendengar langsung berbagai keluhan dan harapan masyarakat. Aspirasi yang mengemuka mencakup persoalan penanganan sampah, pembangunan pemecah ombak, akses jalan, honorarium guru mengaji, hingga penyediaan lahan pekuburan.

Warga menyampaikan aspirasi mereka dengan penuh antusiasme, termasuk Hisbulwatan Mansur, yang mengkritisi kurangnya fasilitas penanganan sampah di lingkungan mereka.

“Di Dokiri ini belum ada bak sampah. Kami bingung mau buang ke mana, ke hulu atau hilir. Harus ada penampungan sampah di tiap RT,” ujar Hisbulwatan.

Senada dengan itu, Ketua RW 001, Baharudin Ohorella, menyoroti perlunya lahan pekuburan yang layak, mengingat lokasi pekuburan saat ini terlalu dekat dengan kali mati. Ia juga mengangkat isu terkait honorarium guru mengaji di TPQ setempat yang hingga kini belum mendapatkan perhatian memadai.

Menanggapi aspirasi tersebut, Sarmin Mustari menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Namun, ia menegaskan pentingnya kesepakatan bersama warga terkait beberapa isu, seperti lahan pekuburan.

“Terkait honor guru mengaji, saya sudah koordinasi dengan Bagian Kesra Pemda Tidore. Ada mekanisme yang harus dilalui, yaitu melalui hibah. Nanti saya minta data jumlah TPQ dan guru mengaji di Dokiri,” jelas Sarmin, politisi dari PDIP.

Untuk persoalan breakwater dan akses jalan belakang, Sarmin menegaskan bahwa keduanya telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Ia juga menyebut rencana pembangunan lapangan sepak bola yang akan dialokasikan pada 2026.

“Semua aspirasi akan ditindaklanjuti. Tapi, tentu realisasinya dilakukan bertahap sesuai prioritas dan anggaran,” ujarnya.

Forum reses ini menjadi ruang dialog antara wakil rakyat dan masyarakat, menegaskan bahwa kehadiran Sarmin Mustari bukan sekadar seremonial, tetapi upaya nyata dalam mendengarkan, memahami, dan menjawab kebutuhan warganya.
(@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.