Hasbi Yusuf: Menghidupkan Spirit Muhammadiyah dalam Misi Kemanusiaan dan Keislaman

oleh -660 Dilihat
oleh

TIDORE– Dalam Stadium General yang diadakan di Aula Kantor Walikota Tidore Kepulauan, Hasbi Yusuf menyampaikan pidato penuh makna yang membangkitkan semangat keislaman, kemanusiaan, dan kebangsaan. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya memahami pesan-pesan Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW, serta peran Muhammadiyah dalam menjawab tantangan zaman.

Islam: Pesan Kemanusiaan yang Mempertemukan Perbedaan

Hasbi Yusuf membuka pidatonya dengan penghormatan kepada seluruh hadirin dan doa agar syafaat Rasulullah Muhammad SAW senantiasa menyertai umat. Ia mengingatkan bahwa Islam hadir dengan satu pesan besar: kemanusiaan.

“Nabi Muhammad SAW menyatukan dua masyarakat yang berbeda menjadi satu kesatuan,” ungkapnya, merujuk pada persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai teladan awal persatuan. Ia menambahkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak hanya membangun sebuah komunitas, tetapi juga menciptakan konsensus nasional yang menjadi cikal bakal konsep negara modern.

Muhammadiyah: Gerakan Pembaruan Tanpa Pertentangan

Dalam konteks Muhammadiyah, Hasbi menyebut organisasi ini sebagai salah satu ormas terkaya dalam sejarah, baik dari segi pemikiran maupun kontribusi nyata. “Spirit Muhammadiyah adalah kebebasan dan pembaruan yang luar biasa, bukan revolusi yang membawa pertentangan,” tegasnya.

Ia mengapresiasi peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang istiqamah dan bijaksana dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat. Menurutnya, negara seharusnya berterima kasih kepada seluruh elemen Islam yang terus berjuang demi keadilan dan kemakmuran.

Pesan Negarawan dan Kepedulian Umat

Hasbi Yusuf juga menyinggung kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, Khalifah kelima yang hanya berkuasa selama 2,5 tahun namun meninggalkan warisan besar yang dapat dinikmati hingga kini. Ia menyebut hal ini sebagai teladan negarawan yang harus diikuti oleh umat Islam.

“Pesan saya, jangan pernah layu. Teruslah berbicara tentang keadilan dan kemakmuran. Hanya mereka yang mencintai agamanya yang benar-benar mencintai bangsanya,” ujarnya dengan nada penuh tekad.

Namun, Hasbi juga menyampaikan kekhawatirannya tentang kondisi umat saat ini. “Saya risau, fokus kita untuk mengurus umat ini seolah kehilangan marwahnya. Muslim bahkan tidak lagi memuji sesama Muslim,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Mengokohkan Saf untuk Masa Depan Islam

Hasbi mengajak seluruh hadirin untuk tetap berdiri tegak dalam membela agama dan bangsa. Ia menegaskan bahwa setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan Islam selama nafas masih ada.

“Mari kita luruskan saf kita, perkuat persatuan, dan menjadi kekuatan baru yang membawa perubahan positif. Kita semua akan menemui Rasulullah, dan perjuangan kita untuk Islam akan menjadi warisan terbaik bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Dengan pidato penuh inspirasi ini, Hasbi Yusuf mengingatkan pentingnya peran Muhammadiyah sebagai pilar pembaruan dalam menjaga keadilan, kemakmuran, dan persatuan umat Islam di Indonesia. Stadium General ini menjadi momentum refleksi dan aksi bagi para peserta untuk menghidupkan kembali semangat dakwah yang bijak, relevan, dan transformatif.(@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.