TIDORE – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) melanda Kota Tidore Kepulauan sejak Sabtu pagi, 21 Desember 2024. Kondisi ini membuat sejumlah warga dan pelaku usaha lokal kesulitan mendapatkan BBM untuk kebutuhan transportasi dan operasional harian.
Tim media TV online Tidore.Net berhasil mengonfirmasi kabar tersebut kepada Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (PERINADAGKOP) Kota Tidore, Selvia M. Nur, melalui pesan WhatsApp pada pukul 18.30 WIT. Selvia menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor BBM setempat, Haji Awat, dan juga pihak Pertamina.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Haji Awat selaku distributor BBM. Salah satu stafnya mengatakan bahwa sudah ada komunikasi dengan pihak Pertamina. Kapal tanker sudah sandar di Ternate dan malam ini pukul 21.00 WIT dijadwalkan untuk proses loading BBM di Pertamina,” jelasnya.
Namun, perkembangan terbaru disampaikan kembali oleh Selvia pada pukul 19.58 WIT melalui pesan WhatsApp. Dalam keterangannya, ia menginformasikan bahwa jadwal distribusi BBM mengalami penundaan.
“Assalamualaikum, info dari stafnya Haji Awat selaku distributor bahwa jadwal loading BBM baru akan dilakukan pada hari Selasa. Hal ini dikarenakan Pertamina masih melayani kebutuhan PLN besok,” ungkap Selvia.
Penundaan ini menambah keresahan warga yang berharap pasokan BBM dapat segera normal. Kelangkaan BBM tidak hanya berdampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga pada sektor ekonomi yang bergantung pada transportasi dan distribusi barang.
Kapan Pasokan BBM Kembali Normal?
Selvia menegaskan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan pasokan BBM kembali tersedia. “Kami harap masyarakat dapat bersabar, dan kami akan terus berupaya agar distribusi BBM segera berjalan lancar,” tutupnya.
Sementara itu, warga Kota Tidore berharap pemerintah daerah dan distributor BBM dapat mempercepat proses distribusi untuk mengurangi dampak dari kelangkaan ini. Hari-hari mendatang menjadi ujian bagi koordinasi dan respons cepat pemerintah dalam mengatasi persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. (@b)
