TIDORE – Ketua Komunitas GENIUS (Gen Z Juga Bisa Serius), Rifaldi Muhammad Taher, menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena generasi muda di Tidore yang dinilai kurang serius dalam merancang masa depan. Dalam wawancaranya dengan media ini, Rifaldi menyoroti pola perilaku yang semakin menjauh dari aktivitas produktif, khususnya di kalangan anak muda.
“Salah satu fenomena yang sering terlihat adalah kebiasaan anak muda memiringkan ponsel saat berkumpul. Kebiasaan ini menunjukkan betapa besarnya daya tarik game online bagi mereka hingga menghabiskan waktu dengan teman lebih banyak di dunia virtual daripada di dunia nyata,” ungkap Rifaldi.
Ia menyebut, fenomena ini miris dan bahkan sudah menjadi siklus yang sulit diputus karena hampir semua kelompok anak muda terpapar. “Ini seperti parasit yang terus menyebar,” tambahnya.
Rifaldi dan komunitas GENIUS mencoba mencari solusi atas permasalahan ini melalui diskusi dan refleksi bersama. Mereka percaya bahwa masa produktif generasi muda seharusnya dimanfaatkan dengan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas diri.
“Banyak anak muda yang akhirnya menganggap bekerja di perusahaan tambang sebagai satu-satunya pilihan. Padahal, jika mereka serius mengeksplorasi potensi diri, ada banyak alternatif lain yang bisa mereka raih,” ujar Rifaldi.
Menurutnya, diperlukan kesadaran kolektif untuk membentuk generasi muda dengan pemikiran visioner. “Tahun 2025 sudah di depan mata, dan kita harus menciptakan formulasi baru agar anak muda tidak hanya mengikuti tren tanpa arah. Mereka perlu melihat peluang yang lebih luas dan membangun masa depan dengan cara yang lebih bijaksana,” tuturnya.
Sebagai langkah nyata, GENIUS berencana mengadakan berbagai kegiatan produktif yang bertujuan menumbuhkan kesadaran di kalangan anak muda. “Minimal, jika kebiasaan tidak bermanfaat itu belum bisa dihilangkan, kita coba kurangi. Salah satu caranya adalah dengan membentuk perkumpulan yang mendorong mereka untuk saling bertukar pikiran,” kata Rifaldi.
GENIUS berharap inisiatif ini dapat menjadi langkah awal untuk mengubah pola pikir generasi muda Tidore menuju arah yang lebih baik. “Kita harus bergerak bersama agar anak muda di abad ke-21 ini mampu memanfaatkan potensi terbaik mereka,” pungkasnya.(@b)
