Rumah Juang Ardiansyah Fauji, Harapan Baru bagi Warga OBA di Tidore

oleh -7588 Dilihat
oleh

TIDORE – Dalam hiruk-pikuk kebutuhan administratif dan kesehatan yang kerap membawa warga Oba (OBA) ke Tidore, sebuah inisiatif sederhana namun berdampak besar muncul di tengah masyarakat. Rumah Juang Ardiansyah Fauji, sebuah rumah kontrakan lima kamar di Tuguwaji, menjadi harapan baru bagi warga OBA yang harus tinggal sementara di Tidore untuk mengurus berbagai keperluan.

Sejak mulai beroperasi pada Agustus 2024, rumah ini telah melayani ratusan warga dari empat kecamatan di OBA. Mulai dari keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit, ibu-ibu pasca-melahirkan yang perlu kontrol, hingga mereka yang baru saja lulus PPPK dan harus mengurus dokumen di Tidore, semua mendapatkan manfaat dari rumah singgah ini. Dengan fasilitas lengkap, termasuk dapur yang memungkinkan tamu memasak sendiri, rumah ini menawarkan kenyamanan layaknya tinggal di rumah sendiri.

Solusi Dari Realitas
Gagasan Rumah Juang ini bermula dari diskusi tim AF-1 yang dipimpin oleh Ardiansyah Fauji. Mereka menyadari betapa sulitnya warga OBA, terutama mereka yang kurang mampu, harus bolak-balik OBA-Tidore untuk menyelesaikan urusan mereka. Selain memakan waktu dan biaya, banyak warga yang merasa enggan tinggal terlalu lama di rumah kerabat karena takut merepotkan.

“Dari fakta-fakta itu, kami memutuskan untuk menyediakan rumah singgah ini,” ujar Ace, pengelola Rumah Juang. “Harapannya, ini bisa menjadi tempat di mana warga OBA merasa tenang dan tidak terbebani, terutama dalam situasi yang membutuhkan waktu panjang seperti pengobatan atau pengurusan administrasi.”

Cerita Dari Rumah Juang
Hari ini, seorang ibu muda, Eby Adolof, warga Desa Siokona, Oba Tengah, menjadi salah satu penerima manfaat terbaru Rumah Juang. Baru saja melahirkan anak kembar dan masih perlu kontrol kesehatan, Eby mengaku sangat bersyukur dengan keberadaan rumah ini.

“Saya merasa sangat terbantu. Anak-anak bisa dirawat dengan baik di sini, bahkan saya bisa barahu (memanaskan bayi). Tidak ada rasa khawatir lagi. Puji Tuhan, ada orang baik yang menyediakan rumah ini untuk kami,” ujar Eby dengan mata berbinar.

Kisah Eby bukanlah satu-satunya. November 2024, seorang ibu lain dari Desa Sigela juga sempat tinggal di Rumah Juang selama dua minggu bersama bayinya. Bahkan, siswa-siswa SD dan SMP dari OBA yang menghadiri kegiatan di Tidore juga memanfaatkan rumah ini.

Melampaui Kapasitas, Tapi Tetap Memberi
Dalam enam bulan terakhir, tingginya kebutuhan membuat kapasitas rumah lima kamar ini sering kali penuh. “Awal 2025 ini, kami sempat kesulitan menerima tamu baru karena banyak yang datang, terutama mereka yang lulus PPPK,” kata Ace. Namun, semangat untuk membantu tetap menjadi prioritas utama.

Strategis dan Terjangkau
Rumah Juang ini dipilih dengan pertimbangan matang. Lokasinya yang strategis, dekat dengan rumah sakit, kantor pemerintah, dan layanan administrasi lainnya, memudahkan tamu mengurus keperluan mereka tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya transportasi.

“Dengan berjalan kaki, semua keperluan bisa dijangkau. Ini mengurangi beban warga OBA, terutama yang memiliki keterbatasan ekonomi,” tambah Ace.

Harapan Ke Depan
Rumah Juang Ardiansyah Fauji bukan hanya sebuah tempat tinggal sementara, tetapi juga simbol empati dan solidaritas. Ace menutup dengan harapan, “Rumah ini adalah milik kita bersama. Mari kita jaga dan manfaatkan sebaik-baiknya agar terus memberi manfaat bagi warga OBA yang membutuhkan.”

Bagi warga OBA yang mencari tempat tinggal sementara di Tidore, Rumah Juang ini menjadi oase yang menghapus kecemasan dan menghadirkan rasa tenang di tengah perjalanan mereka. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.