Menakar Harapan Baru untuk Pemerataan Layanan Kesehatan di OBA

oleh -1165 Dilihat
oleh

JAKARTA – Dalam upaya memperjuangkan peningkatan kualitas layanan kesehatan, Ketua DPRD, Ketua Komisi III, dan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) melaksanakan kunjungan kerja strategis ke Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) Kementerian Kesehatan. Agenda utama kunjungan ini adalah membahas kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter umum dan dokter gigi, serta pengadaan ambulance laut yang sangat dibutuhkan di wilayah daratan Oba.

Mencari Solusi atas Kesenjangan Tenaga Kesehatan
Sejak 2021 hingga 2023, Tikep telah menerima penempatan 12 dokter internship setiap tahun, namun pada 2024 jumlah tersebut berkurang menjadi 11 dokter. Ironisnya, distribusi mereka hanya berpusat di tiga wahana—RSUD Tidore, Puskesmas Soasio, dan Puskesmas Tomalou—semua berada di Pulau Tidore. Sementara itu, lima puskesmas di Oba masih menunggu tambahan wahana untuk pemerataan layanan.

“Penumpukan tenaga dokter di wahana yang terbatas tidak hanya menimbulkan ketidakseimbangan layanan, tetapi juga menghambat pemerataan akses kesehatan,” ungkap Ketua DPRD. “Kami berharap Kemenkes segera menyetujui usulan penambahan wahana di Oba agar layanan kesehatan lebih merata dan efisien.”

Komitmen Ditjen Nakes: Harapan yang Harus Diperjuangkan Dr. Rika Atha, penanggung jawab program dokter internship, menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan daerah. Namun, ia mengingatkan bahwa setiap usulan harus melalui penilaian yang ketat.

“Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi dokter melalui pengalaman langsung di lapangan. Karena itu, syarat-syarat wahana yang diajukan daerah harus dipenuhi demi memastikan keberlangsungan pelatihan berkualitas,” jelas Dr. Rika.

Zakaria, penanggung jawab tenaga kesehatan, menambahkan bahwa kebutuhan mendesak seperti dokter gigi juga menjadi prioritas, namun alat dan bahan penunjang harus terlebih dahulu tersedia. “DPRD perlu mendorong alokasi anggaran untuk melengkapi standar fasilitas di puskesmas, agar pelayanan maksimal dapat tercapai,” ujarnya.

Ambulance Laut: Menuju Akses Kesehatan yang Lebih Cepat Selain tenaga medis, pengadaan ambulance laut menjadi fokus diskusi. Kebutuhan ini dirasakan sangat mendesak untuk mendukung transportasi medis di wilayah kepulauan. Ditjen Nakes menyarankan agar pengusulan ini dilanjutkan melalui Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan agar segera ditindaklanjuti.

Menjaga Sinergi untuk Masa Depan Kesehatan Tikep Ketua DPRD mengapresiasi sambutan Ditjen Nakes dan menegaskan pentingnya sinergi yang sudah terjalin selama ini. “Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut. Dukungan Kemenkes sangat kami butuhkan, terutama dengan rencana peningkatan tipe RSUD Tidore. Jika ini terwujud, kebutuhan tenaga kesehatan di Tikep akan semakin besar,” tuturnya.

Dengan jumlah tenaga dokter umum yang aktif hanya 20 orang dan dokter gigi sebanyak 5 orang untuk melayani 10 puskesmas di 8 kecamatan, perjuangan ini bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan untuk pemerataan layanan kesehatan. Pemerataan tenaga dokter internship di wilayah Oba tahun depan menjadi harapan nyata bagi masyarakat Tidore Kepulauan.

Kunjungan ini menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat adalah kunci untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan di daerah terpencil. Jika semua pihak konsisten menjalankan komitmennya, maka akses kesehatan yang layak bukan lagi sekadar mimpi bagi masyarakat Oba. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.