Membangun Komitmen Bersama, Tidore Perkuat Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika

oleh -200 Dilihat
oleh

TIDORE-Upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika di Kota Tidore Kepulauan kembali diperkuat melalui Rapat Forum Komunikasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (FORKOM P4GN) yang digelar di Aula Lantai 2 Kantor Wali Kota Tidore, Kamis (27/2).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wali Kota Tidore yang diwakili oleh Sekda Kota Tidore Kepulauan, yang mewakili Sultan Tidore, Ketua DPRD, serta pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hadir pula perwakilan instansi vertikal, akademisi, tokoh adat, media massa, serta organisasi kepemudaan dan swasta, yang menunjukkan keseriusan berbagai pihak dalam menangani persoalan narkotika di daerah.

Dalam sambutannya, Kepala BNN Kota Tidore, Kombes Pol. M. Fadris Sangun Ratu Lana, S.I.K., M.Si. menegaskan bahwa upaya pemberantasan narkotika harus dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa poin ketujuh dalam Misi Asta Cita Presiden RI menekankan pentingnya memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, termasuk dalam upaya pencegahan serta pemberantasan narkoba.

“BNN sebagai sektor utama dalam penanganan kejahatan narkotika terus berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah. Kami juga bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan yang telah ditetapkan dalam misi nasional ini,” ujar Fadris.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan nasional P4GN di Tidore Kepulauan dijalankan melalui dua bidang utama, yaitu Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) serta Rehabilitasi. Keduanya berperan dalam mengimplementasikan strategi yang telah dirancang agar kebijakan pemberantasan narkotika dapat berjalan efektif.

Rapat ini bertujuan membangun komitmen bersama dalam menangani permasalahan narkoba di Kota Tidore Kepulauan. Fadris menegaskan bahwa sinergi antara BNN, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, akademisi, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan serta menyusun rencana aksi yang konkret.

“Kami berharap rapat ini menghasilkan kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti, termasuk mengoptimalkan pelaksanaan perda yang sudah ada terkait pencegahan dan pemberantasan narkotika,” tambahnya.

Dengan dihadiri oleh berbagai elemen strategis, pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi untuk mewujudkan Tidore yang bersih dari narkotika. Tidak hanya sebagai forum diskusi, rapat ini juga diharapkan menjadi titik tolak bagi aksi nyata dalam penanganan narkotika secara lebih sistematis dan berkelanjutan.(@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.