Dari Kaiyasa, Ardiansyah Fauji Membawa Pulang Aspirasi dari Perbatasan

oleh -593 Dilihat
oleh

TIDORE- Malam itu, Kaiyasa Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan menjadi tempat di mana cerita-cerita kecil bergema menjadi harapan besar. Ardiansyah Fauji, Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tidore Kepulauan, memilih memulai perjalanan reses keduanya dari sini dari ujung sunyi yang menghubungkan Kota Tidore dengan Halmahera Barat.

Ratusan orang berkumpul. Tak ada undangan resmi yang bertele-tele, hanya undangan hati yang menggerakkan warga untuk datang, membawa cerita, membawa keresahan. Ada nelayan yang bertahun-tahun berharap dermaga kecil diperbaiki, ada petani dan ada suara tentang air bersih, tentang masjid yang butuh renovasi, tentang jalan-jalan yang di musim hujan berubah menjadi aliran lumpur.

“Semua ini bukan sekadar keluhan, ini bagian dari hidup kami sehari-hari,” ujar seorang warga muda, matanya menatap lurus pada Ardiansyah.

Suasana malam itu terasa lain. Ada kehangatan, ada kejujuran yang tak dibuat-buat. Ardiansyah berdiri di antara warga, bukan di atas mimbar, mendengarkan dengan sabar setiap suara yang terangkat. Tidak ada janji manis, hanya kesediaan untuk mencatat dan memperjuangkan.

Reses ini bukan sekadar kewajiban. Bagi Ardiansyah, ini cara kembali pulang, cara memahami bahwa pembangunan tidak boleh berhenti di batas peta.

Masih ada tiga titik reses yang akan ditempuh dalam empat hari ke depan. Ia berjanji, setiap aspirasi akan dibawa pulang  bukan untuk menjadi angka dalam laporan, melainkan untuk menjadi alasan mengapa ia memilih jalan politik: agar suara-suara kecil dari ujung kota tidak pernah hilang dalam diam.

Malam itu, Kaiyasa mengajarkan satu hal: bahwa romantisme politik bukan tentang janji-janji di podium, tapi tentang keberanian duduk bersama, mendengarkan, dan berjanji dalam hati untuk tidak melupakan. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.