Sarmin Mustari: Menjahit Aspirasi, Menambal Harapan dari Dokiri hingga Tuguiha

oleh -278 Dilihat
oleh

TIDORE – Di bawah langit malam Kelurahan Dokiri, di antara suara ombak yang tak pernah lelah memecah pantai, Sarmin Mustari menuntaskan satu fase pengabdiannya. Sabtu (26/4/2025) malam itu, di kantor kelurahan setempat, ia menutup reses terakhir masa sidang II tahun ini sebuah jeda kecil untuk mendengar dan mencatat denyut harapan warganya.

“Banyak yang belum terlaksana,” kata Sarmin, politisi PDI Perjuangan yang kini menjabat Sekretaris Komisi I DPRD Tidore Kepulauan. “Tapi saya sudah sampaikan ke masyarakat Tuguiha, Insya Allah tahun berikut, perlahan saya cicil aspirasi mereka.”

Dua kebutuhan paling mendesak talud penahan ombak dan jalan rabat beton menjadi komitmen awal. Sarmin sadar, jalan pengabdian di daerah seperti Tuguiha dan Dokiri tidak pernah instan. Ada proses panjang di balik realisasi anggaran, ada jeda antara janji dan pemenuhan. Karena itu, ia meminta satu hal sederhana dari warganya: kesabaran.

Kepada masyarakat Dokiri, ia tak sekadar menjanjikan. Dalam waktu dekat, satu-dua kebutuhan yang sempat disampaikan saat reses perdananya akan mulai terlihat wujudnya. “Karena anggarannya sudah masuk di APBD Induk 2025,” ujarnya. Selebihnya, ia menegaskan, akan disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah daerah.

Dalam pertemuan itu, Sarmin juga mengajak seluruh elemen pemuda, pegawai sara, hingga para tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga asa. “Duduk bersama, berpikir bersama, dan berbuat untuk Dokiri,” katanya, seolah ingin merawat semangat gotong royong yang menjadi napas utama pulau ini.

Sarmin juga membawa kabar lain: program pengaman pantai, parkiran depan Masjid Kuba, jalan pemukiman, pemeliharaan breakwater, drainase, dan pembangunan lapangan sepak bola bagi pemuda. Semua itu, sebagian akan masuk dalam daftar panjang perjuangannya ke depan.

“Fisik dan nonfisik, dua-duanya penting,” tegasnya. “Mungkin belum semua bisa langsung diwujudkan. Tapi satu hal yang pasti, apa yang menjadi kebutuhan warga, akan kami dengar, dan kami tindaklanjuti.”

Dalam reses kali ini, 25 anggota DPRD Tidore Kepulauan berpencar ke berbagai penjuru daerah. Bagi Sarmin, reses di tiga titik—Dokiri dan dua titik di Tuguiha—bukan sekadar seremonial rutin. Ia memaknainya sebagai ruang berjumpa langsung dengan denyut harapan rakyat yang ia wakili.

Di setiap tapak yang ia lalui, Sarmin Mustari seakan menegaskan kembali sebuah prinsip sederhana dalam politik lokal: pengabdian tak berhenti pada seremoni. Ia berjalan, mencatat, berjanji, dan perlahan berusaha menepati.

Seperti ombak di tepi Tidore, harapan itu datang silih berganti. Dan Sarmin, dengan segenap keterbatasan, berusaha menjahit setiap potongan kecilnya menjadi kenyataan. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.