SOFIFI – Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, kabar gembira datang dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara. Ketersediaan hewan kurban, terutama sapi, dipastikan dalam kondisi melimpah. Namun di balik kelimpahan itu, terdapat cerita lain yang menyingkap masalah populasi kambing yang kian menyusut.
“Stok tahun ini cukup aman. Sapi tersedia 7.800 ekor, kambing 3.500,” kata Anwar Husen, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, kepada Tvonlinetidore.net, Rabu (28/5/2025). Angka ini jauh melebihi kebutuhan tahunan yang tercatat stabil: 3.200 ekor sapi dan 2.300 ekor kambing.
Namun, di balik angka-angka yang menjanjikan, ada dinamika menarik yang muncul. Menurut Anwar, permintaan pemotongan sapi terus meningkat setiap tahun. Faktor harga membuat kambing, terutama betina, lebih dipilih masyarakat untuk kurban. Pilihan ini berakibat pada menurunnya populasi kambing di wilayah tersebut.
“Karena harga kambing betina lebih murah, banyak warga yang memilih itu untuk kurban. Tapi ini berdampak pada populasi, karena betina seharusnya dikembangkan,” jelasnya.
Meski demikian, Maluku Utara tetap mencatatkan surplus hewan kurban. Bahkan, pengiriman sapi ke luar daerah terus mengalami kenaikan. “Tahun 2024, kita kirim sekitar 1.300 ekor ke daerah lain,” ujarnya.
Populasi sapi tertinggi berada di Halmahera Utara dan Halmahera Timur. Dua kabupaten ini juga aktif menjalankan program inseminasi buatan upaya merekayasa keturunan sapi unggul. “Kawin suntik kita dorong supaya sapi-sapi kita punya ras besar, lebih unggul untuk dikembangkan,” imbuh Anwar.
Seiring gema takbir Iduladha yang kian dekat, stok melimpah jadi harapan. Namun di balik angka yang menguatkan, ada pekerjaan rumah panjang: menjaga keseimbangan populasi. Sebab kurban bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga keberlanjutan. (@b)
