TIDORE – Kota Tidore Kepulauan kehilangan salah satu putra terbaiknya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, Husen Muhammad, wafat pada Minggu malam (8/6), pukul 19.50 WIT. Kepergiannya menjadi luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan rekan-rekan sejawat, tetapi juga bagi warga yang selama ini diwakilinya di lembaga legislatif.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Iya, Husen Muhammad meninggal dunia tadi malam,” kata Rudy Ipaenin, Sekretaris DPRD Kota Tidore Kepulauan saat dikonfirmasi, Senin (9/6). Nada suara Rudy terdengar berat, menahan duka yang nyata.
Menurut Rudy, Husen sempat dilarikan ke Puskesmas setelah penyakit maag yang dideritanya kambuh. Namun upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya. “Beliau maag kambuh lalu dibawa ke Puskesmas,” terang Rudy singkat.
Husen Muhammad dikenal sebagai legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) II yang mencakup empat kecamatan di wilayah daratan Oba. Dalam Pemilu Legislatif 2024, almarhum memperoleh suara signifikan 1.319 suara menjadikannya peraih suara terbanyak ketiga dari PDIP di dapil tersebut.
Selama masa jabatannya, Husen dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara di ruang publik, namun aktif memperjuangkan berbagai persoalan mendasar masyarakat Oba dari akses kesehatan, infrastruktur desa, hingga pertanian rakyat. Ia hadir bukan sebagai tokoh panggung, tetapi sebagai legislator yang akarnya tetap tertanam dalam realitas warganya.
Kini, dengan kepergian Husen, publik menanti keputusan resmi dari partai terkait pengganti antar waktu (PAW). Idham Sabtu, caleg PDIP dengan perolehan suara berikutnya (831 suara), disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti.
Namun lebih dari sekadar kursi dan angka elektoral, kepergian Husen Muhammad adalah kehilangan seorang pengabdi. Seorang wakil rakyat yang memilih tetap hidup sederhana, dan tetap menyapa orang-orang kecil dengan penuh hormat.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan semoga Husen Muhammad mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Selamat jalan, Pak Husen suara Anda tak akan hilang, meski kini tak lagi terdengar di ruang paripurna.(@b)
