Respon Cepat Walikota Tidore: Jangan Tunggu Tahun Depan, Warga Butuh Tindakan Saat Ini

oleh -94 Dilihat
oleh

 

 

TIDORE — Suara air yang meluap tak hanya memecah keheningan sore di Kelurahan Gurabati, Kecamatan Tidore Selatan. Tapi juga membunyikan lonceng kewaspadaan. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hari, Jumat (21/6), memaksa warga bersiap menghadapi genangan yang kian naik, sementara pemerintah kota Tidore bergerak cepat dan tidak menunggu pagi, apalagi tahun depan.

Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Senen turun langsung meninjau lokasi terdampak bersama Sekretaris Daerah, Plt. Kapolresta Tidore, dan sejumlah kepala OPD. Rombongan menyisir titik-titik banjir. Gurabati menjadi lokasi terparah bukan hanya karena air, tapi karena tembok penahan jalan menuju SPN (Sekolah Polisi Negara) yang ambruk, memutus akses dan menyisakan ancaman bagi warga sekitar.

“Penanganan harus malam ini,” kata Senen, tegas. Di sela-sela tinjauannya, ia bicara pada warga dan wartawan. “Saya tidak mau menunggu APBD tahun depan. Warga butuh perlindungan sekarang. Jalan ini vital, menunjang aktivitas SPN Polda Maluku Utara.

Kebijakan ini bukan hanya respons atas banjir, tapi pernyataan sikap. Bahwa bencana terutama yang menyangkut keselamatan warga  bukan soal agenda anggaran, tapi keberpihakan. Bahwa pemimpin tidak berdiri di podium, tapi di antara genangan air dan ketakutan warganya.

Tembok yang roboh akan dibangun ulang. Di Tomalou, drainase yang selama ini jadi masalah juga akan dibenahi dalam tahun berjalan. Pemerintah daerah bergerak  karena air tak menunggu rapat teknis.

Kepala BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar, menyebut banjir kali ini sebagai situasi force majeure. “Kalau tidak ditangani cepat, luapan air bisa menjalar ke lebih banyak rumah. Kita harus kolaboratif,” katanya.

Kolaborasi itu, menurut Abubakar, bukan hanya antar-dinas, tapi juga antara negara dan warga. Ia menyampaikan imbauan agar masyarakat lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem. “BMKG sudah keluarkan peringatan hujan lebat, petir, dan angin kencang.

Muhammad Sinen tidak sekadar meminta, tapi mengingatkan. Bahwa dalam kondisi darurat seperti ini, struktur pemerintahan tidak boleh hanya hadir sebagai prosedur. “Saya himbau warga waspada. Dan kepada seluruh SKPD, khususnya dinas teknis, berikan pelayanan prima. Sekali lagi saya tegaskan: kita, ASN, adalah pelayan. Dan rakyat adalah raja”.

Malam itu, di Gurabati, air masih mengalir. Tapi bagi sebagian warga, kehadiran walikota dan jajarannya  di antara lampu senter dan aroma tanah basah  adalah bukti bahwa negara tidak selalu datang terlambat. Bahwa di tengah bencana, yang dibutuhkan bukan sekadar prosedur, tapi keberanian untuk bertindak. (red)

No More Posts Available.

No more pages to load.