TIDORE — Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Tidore Kepulauan sejak siang hingga malam hari ini waktu Indonesia bagian timur, mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera mengeluarkan peringatan dini kepada warga.
Dalam pesan singkat yang disebar melalui berbagai kanal media sosial seperti WhatsApp Group dan Facebook, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar, menyapa warga dengan gaya khas yang dekat dan mengayomi:
“Hallooo Sobat Tangguh!”
Dengan nada yang bersahabat, pria yang akrab disapa M.A ini mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
“Kenali ancaman di sekitar tempat tinggal, jauhi pepohonan rawan tumbang, dan waspadai longsor, khususnya bagi warga yang tinggal di bantaran sungai atau lereng bukit,” ujarnya dalam imbauan yang dikirim sore ini.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya berbagi informasi valid:
“Pastikan informasi yang kita terima berasal dari sumber terpercaya. Jangan sebar hoaks! Jika melihat atau mengalami dampak cuaca ekstrem, segera laporkan ke dinas terkait,” tegasnya.
Peringatan dini ini tidak berdiri sendiri. Di balik respons cepat BPBD, ada kepedulian dari Walikota Tidore, Muhammad Sinen, yang tak henti mengingatkan jajarannya untuk turun langsung ke lapangan.
“Jangan tunggu laporan warga. Cek kondisi, bantu jika ada yang terdampak. Karena rakyat adalah raja, dan kita adalah pelayan,” ucapnya, seperti disampaikan kembali oleh M.A.
Sikap ini mencerminkan etos kepemimpinan yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif. Dalam situasi darurat cuaca, warga butuh lebih dari sekadar imbauan: mereka butuh kehadiran negara. Walikota, dengan panggilan akrab “Ayah Erik,” mencoba menjembatani hal itu dengan prinsip kerja cepat dan humanis.
Cuaca mungkin belum bersahabat malam ini. Tapi di tengah langit yang terus meneteskan hujan, ada secercah pengingat: bahwa solidaritas dan kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah melainkan panggilan bersama.
#TetapSiaga #SiapSigapAksi
