TIDORE – Sorak sorai kemenangan meledak di Stadion Marimoi, Jumat (27/6/2025). Dalam suasana penuh semangat dan solidaritas antarinstansi, Turnamen Sepak Bola Gawang Sedang Kapolresta Tidore Cup I resmi ditutup. Sorotan sore itu tertuju pada Sekretariat DPRD Kota Tidore Kepulauan yang tampil sebagai juara pertama, setelah menaklukkan tim SPN Polda Maluku Utara dengan skor meyakinkan 2-0.
Rudy Ipaenin, Sekretaris DPRD Tidore, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Dengan senyum lebar dan suara yang menggelegar semangat, ia berkata dalam wawancara, “Iya… yah, dari awal kami targetnya memang juara 1!”
Nada bicaranya bukan sekadar selebrasi kemenangan, melainkan juga cermin determinasi dan kerja kolektif yang dipupuk sejak awal turnamen.
Turnamen yang digelar dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79 ini tak sekadar menjadi ajang adu keterampilan di atas lapangan rumput, namun lebih jauh, menjadi ruang pertemuan antarinstansi, ruang bernapas dalam kehidupan birokrasi yang kerap dikurung rutinitas.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, yang menutup turnamen bersama Kapolresta Tidore AKBP Heru Budiharto dan Ketua DPRD H. Ade Kama, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang olahraga semata. “Turnamen gawang sedang Kapolresta Cup ini mempererat tali silaturahmi antarinstansi. Kita berharap ajang seperti ini menjadi agenda tahunan, karena selain sebagai ruang persaudaraan, ia juga mendorong ekonomi rakyat,” ungkap Ahmad.
Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan pun menjadi pondasi utama keberhasilan penyelenggaraan turnamen. Kapolresta AKBP Heru Budiharto dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih. “Kegiatan ini bisa berjalan aman dan lancar hingga selesai berkat kolaborasi yang kuat antarinstansi. Harapan kami, turnamen ini bisa berlanjut setiap tahun.
Selain Sekretariat DPRD sebagai juara utama, posisi kedua ditempati oleh SPN Polda Maluku Utara. Adapun peringkat ketiga bersama diraih oleh BPBD Tidore dan Kwatak Tidore.
Penghargaan individual juga diberikan: Ibnu M. Marsaoly dari Setda Kota Tidore menyabet gelar top skor, Muhammad Abubakar dinobatkan sebagai pemain terbaik, dan Tim BPBD Tidore menerima gelar tim terbaik.
Di lapangan rumput yang telah senyap dari riuh tepuk tangan, tersisa semangat kolektif yang menyala. Turnamen ini bukan hanya tentang siapa mencetak gol terbanyak, tetapi tentang siapa yang mampu menjadikan olahraga sebagai bahasa solidaritas, sebagai ritus kebersamaan dalam tubuh birokrasi yang sering kali kaku.
Dan sore itu, Sekretariat DPRD Tidore menutup lembar kompetisi dengan satu kalimat sederhana dari sang Sekwan: “Target kami dari awal memang juara.” (red)