Warga Sidangoli Dehe Tinggalkan Rumah Terapung, Sambut Hunian Baru yang Aman

oleh -31 Dilihat
oleh

HALBAR – Gelombang laut datang, masuk ke rumah, dan menggenangi lantai kayu yang sudah rapuh. Selama lebih dari 20 tahun, warga Desa Sidangoli Dehe, Halmahera Barat, hidup di permukiman terapung yang nyaris tak aman lagi. Tapi mereka terbiasa, pasrah menerima tiap pasang surut air laut.

“Tinggal di sini sudah lama. Kalau air masuk, ya masuk saja,” ucap Ibu Amina Aba, seorang ibu rumah tangga, sambil menatap rumahnya yang selalu basah saat pasang. Mata dan suaranya sederhana, namun menyimpan kekuatan ketabahan yang luar biasa.

Kini, angin perubahan datang. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, bersama Bupati Halmahera Barat, James Uang, menyiapkan relokasi untuk 50 keluarga. Rumah tipe 36 di lahan baru menanti, lengkap dengan fasilitas Kampung Nelayan Merah Putih. Tidak hanya memindahkan rumah, relokasi ini memindahkan harapan keselamatan, kenyamanan, dan masa depan yang lebih kokoh.

Gubernur Sherly menekankan, desa baru tetap harus mencerminkan kehidupan nelayan. “Jetty akan dibuat dekat rumah, agar warga tetap bisa memantau kapal mereka. Ini bukan sekadar relokasi, tapi membangun kehidupan baru,” tegasnya.

Bagi warga Sidangoli Dehe, setiap gelombang tinggi bukan lagi ancaman menakutkan. Itu adalah pengingat bahwa mereka sedang meninggalkan masa lalu yang rapuh, menuju sebuah rumah baru yang memberi perlindungan dan harapan. (Ms)

<

No More Posts Available.

No more pages to load.