Dampingi Kunker Wapres, Gubernur Sherly Perkuat Pendidikan, Pengawasan, dan Ekonomi Rakyat

oleh -625 Dilihat
oleh

Ternate- Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku Utara selama dua hari, Rabu hingga Kamis (15–16 Oktober 2025). Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus memastikan program prioritas nasional berjalan hingga wilayah terluar Indonesia.

Dalam lawatan tersebut, Wapres didampingi Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, bersama jajaran pejabat kementerian/lembaga dan pimpinan daerah. Sejumlah agenda strategis digelar di Kota Ternate dan Sofifi, ibu kota provinsi, mencakup sektor pendidikan, pengawasan keuangan negara, penguatan ekonomi rakyat, hingga pelestarian budaya lokal.

Tinjau Sekolah Rakyat di Ternate

Agenda Wapres diawali di Kota Ternate, Rabu (15/10/2025), setelah tiba di Bandara Sultan Babullah dan disambut Wakil Gubernur Maluku Utara serta Komandan Lanal Ternate. Dari bandara, rombongan langsung menuju Sekolah Rakyat Sentra Wasana Bahagia (SRMP 26).

Di lokasi ini, Wapres meninjau langsung berbagai fasilitas, mulai dari ruang kelas, ruang belajar, aula, ruang makan, hingga asrama siswa. Ia juga berdialog dengan para siswa dan tenaga pendidik untuk mendengar langsung pengalaman belajar serta motivasi mereka menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.

Gubernur Sherly menjelaskan, Sekolah Rakyat Sentra Wasana Bahagia saat ini masih bersifat sementara. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah merencanakan pembangunan sekolah rakyat permanen di Sofifi dan Rioribati, sementara dua titik lainnya masih dalam proses penyelesaian administrasi.
Menurutnya, pengembangan Sekolah Rakyat menjadi bagian dari upaya menghadirkan akses pendidikan yang lebih merata bagi anak-anak Maluku Utara, khususnya dari keluarga kurang mampu.

Cek Fasilitas Sekolah Rakyat Sofifi

Keesokan harinya, Kamis (16/10/2025), Wapres melanjutkan agenda dengan meninjau Sekolah Rakyat Sofifi. Di sekolah ini, ia mengecek langsung kondisi fisik bangunan, mulai dari ruang belajar, asrama siswa, kamar mandi, hingga ruang makan.

Selain meninjau fasilitas, Wapres kembali berinteraksi dengan para siswa dan guru, serta berdiskusi dengan Gubernur Sherly mengenai rencana pengembangan Sekolah Rakyat di berbagai kabupaten/kota di Maluku Utara.

Gubernur Sherly mengungkapkan, secara umum kondisi sekolah sudah baik dan layak digunakan, meski masih ada beberapa kebutuhan yang perlu dilengkapi.
“Tadi dilihat ruang belajarnya, tempat tidurnya, kamar mandi, ruang makan semuanya baik dan bersih. Hanya ada beberapa catatan seperti seragam yang masih kurang dan laptop yang belum tersedia. Secara umum semuanya aman,” ujar Sherly kepada wartawan.

Perkuat Pengawasan Lewat Kantor BPKP

Usai dari Sekolah Rakyat Sofifi, Wapres meninjau lokasi pembangunan gedung perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Sofifi. Dalam peninjauan tersebut, Wapres menerima paparan mengenai progres pembangunan yang telah memasuki tahap penyelesaian struktur utama.

Kehadiran kantor BPKP di ibu kota provinsi diharapkan mampu memperkuat fungsi pengawasan internal pemerintah, sekaligus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara di Maluku Utara.

Pemerintah daerah menilai, keberadaan BPKP di Sofifi akan mempercepat koordinasi pengawasan program pembangunan, khususnya yang bersumber dari APBN dan APBD, agar tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Serap Aspirasi Pedagang di Pasar Gamalama

Masih di hari yang sama, Wapres kembali ke Kota Ternate untuk meninjau Pasar Gamalama, salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Didampingi Gubernur Sherly Tjoanda dan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Wapres menyusuri area pasar dan berdialog langsung dengan pedagang sembako, sayur-mayur, hingga ikan segar.

Sejumlah pedagang menyampaikan keluhan terkait fluktuasi harga bahan pokok yang kerap terjadi. Menanggapi hal tersebut, Wapres menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga serta memperkuat distribusi pangan, terutama di wilayah kepulauan seperti Maluku Utara.

Gubernur Sherly menambahkan, Pemerintah Provinsi terus mengoptimalkan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan harga dan menjaga daya beli masyarakat.
“Kunjungan ini menjadi semangat baru bagi kami di daerah untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.

Hormati Sejarah dan Budaya Ternate

Di sela agenda pemerintahan, Wapres juga melakukan kunjungan adat ke Kedaton Sultan Ternate. Kunjungan ini menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah Kesultanan Ternate dan nilai-nilai budaya yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

Melalui kunjungan tersebut, pemerintah menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya berorientasi pada aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga harus sejalan dengan upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal sebagai identitas bangsa.

Tutup dengan Festival Legu Tara No Ate

Rangkaian kunjungan kerja Wapres di Maluku Utara ditutup dengan pembukaan Festival Budaya Legu Tara No Ate di Lapangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Bastiong, Ternate. Festival ini menjadi etalase kekayaan seni, tradisi, dan budaya Maluku Utara, sekaligus ruang promosi pariwisata daerah.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita tidak ingin pembangunan yang Jawa-sentris, tetapi pemerataan yang Indonesia-sentris. Karena itu saya akan lebih sering ke Maluku dan Maluku Utara,” tegasnya.

Ia juga meminta pemerintah daerah mengawal pelaksanaan berbagai program prioritas nasional, seperti Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, pembangunan infrastruktur fisik, serta penguatan ekonomi daerah melalui Koperasi Merah Putih.

Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh masyarakat Maluku Utara, sekaligus mengajak hadirin mendoakan kesehatan Presiden.

Sinergi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Gubernur Sherly Tjoanda menegaskan, kehadiran Wakil Presiden di Maluku Utara merupakan bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan daerah kepulauan.
Menurutnya, kunjungan ini tidak hanya membawa pesan percepatan pembangunan fisik, tetapi juga penguatan nilai kebangsaan dan budaya lokal.

“Pembangunan bukan hanya tentang fisik, beton, dan aspal, tetapi juga harus menyentuh jiwa kebangsaan dan akar budaya,” pungkas Sherly.

Kunjungan kerja dua hari ini diharapkan menjadi penguat komitmen bersama antara pusat dan daerah untuk mendorong Maluku Utara tumbuh lebih maju, inklusif, dan berdaya saing, sekaligus memastikan masyarakat di wilayah timur Indonesia merasakan manfaat nyata dari program pembangunan nasional.(**)

No More Posts Available.

No more pages to load.