Komisi III DPRD Desak Percepatan Proyek DAK dan DAU di Tidore: “Jangan Tunggu Waktu Habis Baru Panik”

oleh -4773 Dilihat
oleh

TIDORE – Lambannya progres sejumlah proyek pembangunan yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) di Kota Tidore Kepulauan kembali memantik perhatian publik. Dari hasil peninjauan Wakil Wali Kota Tidore, Ahmad Laiman, pada Selasa (21/10/2025), ditemukan bahwa beberapa pekerjaan strategis masih tertinggal jauh dari target penyelesaian.

Menanggapi situasi tersebut, Ketua Komisi III DPRD Tidore, Ardiansyah Fauji, mengingatkan bahwa waktu tak lagi panjang. Dengan sisa dua bulan menjelang akhir tahun anggaran, ia menilai pemerintah daerah dan kontraktor harus bertindak cepat, bukan sekadar menunggu laporan rutin tanpa perbaikan nyata di lapangan.

“Beberapa proyek besar, terutama yang bersumber dari DAK dan DAU, terlihat berjalan sangat lambat. Kami sudah turun dua kali ke lapangan dan hasilnya sama: tenaga kerja kurang, manajemen pelaksana lemah,” ujar Ardiansyah saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/10/2025).

Politisi PDI Perjuangan itu menyesalkan karena rekomendasi Komisi III untuk menambah tenaga kerja yang disampaikan sejak awal triwulan belum juga direspons oleh pihak pelaksana proyek. Padahal, katanya, percepatan progres sangat bergantung pada kekuatan sumber daya manusia di lapangan.

“Kalau tidak segera ditambah tenaga, sulit bagi proyek-proyek ini untuk rampung sebelum Desember. Kami tidak ingin nanti ada proyek yang gagal serah terima hanya karena abai pada manajemen waktu,” tegasnya.

Ardiansyah menyebutkan, Komisi III akan terus mengawal seluruh proyek DAK dan DAU secara intensif hingga akhir bulan ini. Jika dalam dua minggu ke depan tidak ada perubahan signifikan, DPRD akan memanggil dinas terkait serta kontraktor pelaksana untuk melakukan hearing terbuka.

“Kami ingin ada solusi cepat, bukan alasan berulang. Proyek ini menggunakan uang publik, dan setiap keterlambatan berarti mengorbankan pelayanan bagi masyarakat,” kata Ardiansyah menambahkan.

Sejumlah proyek strategis menjadi sorotan, di antaranya pembangunan Gedung Poli Rawat Jalan dan Unit Pengelolaan Darah di RSD Tidore yang bersumber dari DAK 2025. Sedangkan proyek dari DAU mencakup pembangunan Gedung Laboratorium Kateterisasi Jantung (CATH LAB) serta Laboratorium Kesehatan Kota Tidore, yang saat ini baru mencapai sekitar 30 persen progres.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Ahmad Laiman sudah menegaskan agar setiap proyek mencapai sedikitnya 75 persen penyelesaian sebelum akhir tahun anggaran. Instruksi itu ia sampaikan langsung di lapangan untuk mendorong kedisiplinan dan kualitas kerja para pelaksana proyek.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Dengan progres yang masih jauh dari target dan belum adanya langkah korektif nyata, kekhawatiran DPRD bahwa sejumlah proyek tak akan rampung tepat waktu menjadi semakin beralasan.

Bagi Komisi III, persoalan ini bukan sekadar administrasi, melainkan tanggung jawab moral terhadap masyarakat Tidore. “Setiap batu bata dan setiap lembar anggaran adalah amanah publik,” ujar Ardiansyah. “Kami tidak akan diam ketika amanah itu terancam terbengkalai. (@b)

 

<

No More Posts Available.

No more pages to load.