Pemkot Tidore Dorong Sinergi dengan BI dalam Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan

oleh -36 Dilihat
oleh

TIDORE – Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah dalam Rangka Pengendalian Inflasi Pangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Utara di Ternate.

Rapat bersama Perwakilan Bank Indonesia dengan Wali Kota Tidore dan sejumlah Pimpinan Organisasi Daerah terkait lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan ini berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Utara, Rabu (29/10/2025) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Muhammad Sinen menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pimpinan beserta seluruh jajaran BI Perwakilan Maluku Utara atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.

“Kota Tidore Kepulauan tidak bisa disamakan dengan daerah lain yang memiliki sektor pertambangan, perekonomian kami bertumpu pada sektor jasa, perikanan dan pertanian, karena itu, kami sangat berharap dukungan dari Bank Indonesia agar potensi ini dapat terus berkembang,” ujar Muhammad Sinen.

Lebih lanjut, Muhammad Sinen mengungkapkan, pada tahun 2026, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berencana membangun gudang penampungan dan pengawetan hasil pertanian serta hasil laut, langkah ini diharapkan menjadi upaya strategis untuk menjadikan Kota Tidore sebagai daerah penyuplai bahan pangan di wilayah Maluku Utara, mengingat sebagian besar nelayan di provinsi ini berasal dari Tidore.

“Daya beli masyarakat Maluku Utara sangat tinggi karena keberadaan sektor tambang, oleh karena itu, kami berencana menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2026 untuk menyuplai bahan pangan seperti sayur-mayur, bawang, rica, tomat (barito) serta hasil perikanan ke perusahaan-perusahaan pertambangan di daerah tersebut,” tambahnya.

Orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini menegaskan, kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kemauan dan keberanian pemerintah dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk pembangunan.

Sementara, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Airlangga Febriyanto, dalam sambutannya menyampaikan, tingkat inflasi di Maluku Utara hingga September 2025 tercatat sebesar 0,16%, sejalan dengan inflasi nasional.

“Kerjasama antar daerah menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), kami mendorong kolaborasi antara Maluku Utara dan Sulawesi Utara untuk memperkuat konektivitas antar pedagang,” jelas Airlangga.

Ia juga menambahkan, BI siap memberikan dukungan berupa peralatan pertanian dan perikanan melalui kelompok-kelompok binaan, selain itu, BI menyambut baik rencana pembangunan gudang penyimpanan hasil tani dan laut di Tidore, karena hal itu dinilai dapat menjadi salah satu faktor pendorong stabilitas harga pangan.

“Ke depan, kami juga melihat potensi pasar yang besar di wilayah Haltim dengan adanya penambahan aktivitas tambang. Bahkan, kami siap membantu membuka akses pasar ekspor dan akan meluncurkan kelas ekspor untuk mengedukasi masyarakat,” ungkapnya.

Turut hadir Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, serta sejumlah OPD terkait, antara lain; Kadis Perindagkop, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Pertanian, Kadis Perikanan, Kadis Perhubungan, dan Analis Bagian Pemerintahan. (@b)

<

No More Posts Available.

No more pages to load.