FGD Penyusunan RPB di Tidore: Penguatan Ketahanan Daerah Dimulai dari Perencanaan yang Tepat

oleh -43 Dilihat
oleh

TIDORE — Suasana di Aula SMK Negeri 1 Tidore pada Selasa (18/11/2025) tampak berbeda. Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Di ruang ini, pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha duduk bersama untuk memetakan tantangan sekaligus memperkuat ketahanan daerah menghadapi ancaman bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Abubakar, M.Si, membuka kegiatan dengan harapan agar diskusi berlangsung dalam lindungan Allah SWT. Ia mengingatkan bahwa Tidore berada pada wilayah yang kompleks secara geografis dan geologis, membuatnya rentan terhadap berbagai ancaman bencana—baik alam, non-alam, maupun sosial.

“Dalam kondisi darurat, masyarakat wajib mendapatkan pelayanan dan perlindungan. Mulai dari pencarian dan penyelamatan hingga pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan layanan kesehatan,” ucapnya. Tantangan koordinasi antarinstansi, menurutnya, menjadi persoalan berulang yang harus diantisipasi jauh sebelum bencana terjadi.

Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama dalam memperkuat Indeks Ketahanan Daerah. Upaya ini, kata Muhammad Abubakar, akan lebih efektif jika didukung partisipasi aktif pemerintah, masyarakat, dan sektor usaha. “Kajian risiko adalah fondasi dalam menentukan strategi yang tepat untuk mengurangi risiko bencana,” jelasnya.

Selaras dengan mandat Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 pasal 35, Ia menegaskan bahwa perencanaan penanggulangan bencana adalah kewajiban yang harus dilakukan saat kondisi aman. Penyusunan Dokumen RPB, lanjutnya, menjadi instrumen utama yang akan memandu pemerintah daerah dalam merancang langkah-langkah penanggulangan yang menyeluruh dan terukur.

“Dokumen ini bukan hanya panduan administratif. RPB adalah kompas yang mengarahkan interkoneksi serta kerja sama lintas sektoral agar perencanaan penanggulangan bencana dapat berjalan komprehensif,” ungkapnya.

Sebelum mengakhiri sambutan, Kalaksa BPBD menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta FGD. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, ia resmi membuka kegiatan penyusunan Dokumen RPB Kota Tidore Kepulauan Tahun 2025, seraya berharap agar setiap kontribusi tercurah demi keselamatan dan ketahanan masyarakat.

“Semoga Allah SWT meridhai setiap langkah pengabdian kita,” tutupnya.

FGD ini menjadi penanda awal penyusunan dokumen penanggulangan bencana yang diharapkan lebih kuat, aplikatif, dan relevan dengan kebutuhan Kota Tidore Kepulauan di masa mendatang. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.