Gubernur Sherly, Dari Aksi Kemanusiaan hingga Komitmen Bangun Infrastruktur Maluku Utara

oleh -432 Dilihat
oleh

TERNATE-  Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos menjalani rangkaian kunjungan kerja maraton selama dua hari, 17–18 Desember 2025, yang merekatkan agenda kemanusiaan, penguatan pendidikan, serta penegasan komitmen pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil. Lawatan ini menegaskan gaya kepemimpinan yang mengedepankan kehadiran langsung di tengah masyarakat, sekaligus memastikan program pemerintah menyentuh kebutuhan riil warga.

Pasar Murah, Ringankan Beban Warga

Agenda Gubernur diawali pada Rabu (17/12) dengan menghadiri gebyar pasar murah hasil kolaborasi Korem 152/Baabullah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Utara. Kegiatan tersebut menjadi wujud sinergi TNI dan pemerintah daerah dalam membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau di tengah tekanan ekonomi.

Bagi pemerintah provinsi, pasar murah bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan instrumen konkret menjaga daya beli dan stabilitas harga kebutuhan dasar, terutama menjelang momen-momen dengan lonjakan konsumsi masyarakat.

Konsolidasi Kepala Daerah

Masih di hari yang sama, Gubernur Sherly menghadiri Rapat Koordinasi Forum Kepala Daerah se-Provinsi Maluku Utara. Forum ini menjadi ruang konsolidasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menyamakan langkah menghadapi tantangan pembangunan, sekaligus memperkuat sinergi lintas wilayah dalam mengakselerasi program prioritas daerah.

Dari forum tersebut, Gubernur menegaskan pentingnya kolaborasi sebagai kunci menjawab persoalan fiskal, geografis kepulauan, hingga kesenjangan layanan publik di wilayah terluar.

Sentuh Anak Binaan di LPKA

Selepas rapat, Gubernur melanjutkan agenda kemanusiaan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ternate. Di tempat ini, Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyerahkan berbagai bantuan penunjang pembinaan, di antaranya 30 kasur, 15 tempat tidur, perlengkapan olahraga, smart TV, kipas angin, serta fasilitas pendukung lainnya.

Bantuan tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembinaan yang lebih layak, sekaligus mendukung proses pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik.

Dorong Kemandirian Warga Binaan Perempuan

Agenda kemanusiaan berlanjut ke Lapas Perempuan Kelas III Ternate di Kelurahan Kastela. Di hadapan para warga binaan, Gubernur Sherly menekankan bahwa pembinaan di dalam lapas harus berorientasi pada pemulihan mental dan penguatan keterampilan, sebagai bekal kemandirian setelah bebas.

Ia mendorong penguasaan keterampilan kerajinan, khususnya tenun Tidore, tenun Ternate, dan batik, yang dinilai memiliki peluang pasar menjanjikan.
“Permintaan kain tenun Tidore, Ternate, dan batik saat ini sangat besar. Dengan dukungan Bank Indonesia, kami berharap ibu-ibu bisa mandiri secara ekonomi dan bangkit setelah menyelesaikan masa pidana,” ujar Sherly.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemprov menyerahkan bantuan kasur dan seprei, serta peralatan keterampilan dan dapur seperti mixer, kompor, oven, dan alat masak lainnya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas III Ternate, Agustina, SH, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah yang dinilainya menjadi suntikan motivasi besar bagi 29 warga binaan.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua TP PKK Maluku Utara Rusni Sarbin, Ketua Dharma Wanita Daerah Darmawati Samsuddin, Kepala Dinas PPPA Malut Khairia, serta jajaran Forkopimda perempuan, menegaskan kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam perlindungan kelompok rentan.

Perkuat Iman dan Solidaritas di Halmahera Barat

Pada Kamis (18/12), Gubernur Sherly melanjutkan kunjungan ke Halmahera Barat. Setibanya di Jailolo, ia menghadiri ibadah singkat di Gereja St. Petrus Tedeng, sekaligus menyerahkan bantuan renovasi gereja, bantuan bagi anak yatim, serta dukungan untuk panti sosial.

Agenda ini mencerminkan komitmen pemerintah provinsi dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat peran rumah ibadah sebagai pusat pembinaan spiritual dan sosial masyarakat.

Dukung Sekolah dan Kolaborasi Pendidikan

Kunjungan di Halmahera Barat berlanjut dengan peninjauan SMA Negeri 11 Halmahera Barat. Pada kesempatan tersebut, Gubernur menyerahkan bantuan pendidikan berupa empat unit komputer, dua proyektor (infokus), perangkat internet, perlengkapan sekolah untuk 200 siswa, serta tas sekolah.

Tak hanya itu, dilakukan pula penandatanganan piagam kolaborasi antara Kementerian Sosial, Telkom Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam rangka penguatan pendidikan serta program relawan pengajar. Kolaborasi ini diharapkan memperluas akses teknologi dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah daerah.

Angkat Pariwisata dan UMKM di Pantai Pancora

Rangkaian kegiatan di Halmahera Barat ditutup di Pantai Pancora melalui kegiatan promosi pariwisata, penguatan UMKM lokal, serta pasar murah 2.000 paket bagi masyarakat. Pantai Pancora dipilih sebagai simbol potensi wisata daerah yang terus didorong menjadi penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal.

Bagi pemerintah provinsi, pariwisata dan UMKM merupakan sektor strategis yang mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, sekaligus memperkuat identitas daerah.

Tegaskan Komitmen Bangun Infrastruktur Terpencil

Di sela rangkaian kunjungan tersebut, Gubernur Sherly menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur jalan di wilayah terpencil. Ia memastikan, pembangunan ruas Galela–Ngajam, yang meliputi ruas Ngidiho–Lapi dan Lapi–Darume, akan mulai dikerjakan pada 2026 dengan total anggaran hampir Rp100 miliar.

“Dari total 17 kilometer, delapan kilometer dikerjakan pada 2026, sisanya pada 2027. Untuk jembatan akan kami komunikasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Sherly.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Maluku Utara, Risman Iriyanto Djfara, menjelaskan bahwa sebagian ruas telah diusulkan melalui program Inpres Jalan Daerah, sementara ruas lainnya akan dibiayai melalui APBD 2026.

Meski pemerintah provinsi menghadapi penurunan Dana Transfer ke Daerah lebih dari Rp700 miliar, Gubernur menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur dasar dan layanan publik di wilayah terluar tetap menjadi prioritas utama.

Kepemimpinan yang Hadir di Lapangan

Kunjungan kerja maraton ini menjadi cerminan pendekatan kepemimpinan Sherly Tjoanda yang menautkan kehadiran langsung di lapangan, keberpihakan pada agenda kemanusiaan, penguatan pendidikan, serta konsistensi membangun infrastruktur sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat.

Di tengah tantangan fiskal dan geografis Maluku Utara sebagai provinsi kepulauan, Gubernur menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya memastikan pembangunan berjalan inklusif dan menyentuh hingga pelosok.

Lawatan dua hari ini pun diharapkan menjadi penguat komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk membawa Maluku Utara melangkah lebih maju, berdaya saing, dan berkeadilan. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.