Panen Jagung PKK Tidore Perkuat Ketahanan Pangan dan Tekan Inflasi Daerah

oleh -36 Dilihat
oleh

TIDORE – Panen jagung merupakan wujud nyata dari sinergitas program dan kerja kolaborasi antara Tim Penggerak PKK Kota Tidore Kepulauan dengan Pemerintah Daerah, melalui Dinas Pertanian dan Para Penyuluh Lapangan, Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara, Bank Maluku Cabang Soasio serta beberapa pihak lainnya untuk memenuhi ketahanan pangan di Kota Tidore Kepulauan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tidore Kepulauan Hj. Rahmawati Muhammad Sinen dalam sambutannya pada kegiatan panen jagung milik Kelompok Tani Koa Madiyahi binaan Tim Penggerak PKK Kota Tidore Kepulauan di Kelurahan Cobodoe Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan, Senin (22/12/2025).

“Panen jagung ini menunjukkan potensi besar lahan pertanian di Kota Tidore Kepulauan, bukti bahwa dengan kemauan, kerja keras dan pendampingan yang tepat di sektor pertanian, dapat menjadi penopang stabilitas ekonomi dan menekan Inflasi daerah, serta upaya memenuhi ketahanan pangan khususnya di Kota Tidore Kepulauan,” ungkapnya.

Hj. Rahmawati juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan atas dukungan sepenuhnya kepada Tim Penggerak PKK sebagai mitra strategis, juga apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan Malut atas integrasi program dan kerja kolaborasi yang sangat berarti dalam menyukseskan setiap program yang dilaksanakan.

“Sebelumnya, Kelompok Tani Koa Madiyahi telah memanen sebanyak 60 kilogram cabe, kemudian hari ini juga akan kita panen jagung sebanyak 1.312 kilogram, capaian ini adalah buah dari sinergi bersama, PKK Tidore juga telah melakukan budidaya bawang topo, bawang khas Tidore melalui kelompok tani Berkah Rezeki, telah berhasil panen sebanyak 850 kilogram,” imbuhnya.

Sementara, mewakili Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Malut, Putu Agus Santika dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Tim Penggerak PKK Kota Tidore kepulauan bersama jajaran yang sudah dapat merealisasikan hasil binaan pertanian seperti jagung, cabe dan bawang, Bank Indonesia tugasnya menjaga stabilitas nilai rupiah atau inflasi, dan gejolak harga memang sering terjadi pada kebutuhan pangan untuk Maluku Utara.

“Gejolak harga bahan pangan ini terjadi karena produksi kita masih sangat dibawah dari konsumsi kita, jadi kita masih sekitar 80% itu beli dari daerah luar seperti Surabaya, manado dan Gorontalo, jadi kami sangat mengapresiasi, sebagai mitra kerja dari Pemerintah Daerah, Ibu-Ibu PKK juga tidak kalah, telah menggerakkan pertanian untuk menambah pasokan di internal Malut untuk mengurangi ketergantungan dari luar daerah,” ucapnya.

Putu Agus Santika juga menambahkan, Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara akan terus memberikan dukungan melalui kolaborasi untuk meningkatkan produksi pertanian melalui program-program yang kedepannya akan disiapkan, intinya Bank Indonesia selalu siap untuk diajak berkolaborasi, serta berharap Kota Tidore Kepulauan melalui TPID akan terus mempertahankan penghargaan TP2DD Kota Terbaik di Wilayah Sulampua seperti tahun 2025. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.