Peringati Hari Perkebunan ke-64 di Maluku Utara Diwarnai Dengan Aksi Tanam Pohon

oleh -290 Dilihat
oleh

TERNATE – Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Pertanian memperingati hari perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional 2021, bertempat di Kelurahan Loto, Ternate Barat, Kota Ternate, Jumat (10/12/2021).

 

Hari ini merupakan hari bersejarah bagi bangsa dan negara Indonesia, karena 64 tahun silam, atau tepatnya pada 10 Desember 1957 terjadi peristiwa penting sebagai tonggak dimulainya pengusahaan perkebunan yang mandiri dan berkeadilan.

 

“Saya katakan demikian karena faktanya perkebunan merupakan penghasil terbesar devisa negara bahkan mengalahkan sektor lain termasuk juga sektor migas. Maka melalui momentum ini, saya ingin sampaikan dengan bangga bahwa perkebunan adalah napas dan urat nadi bangsa dan negara kita,”ucap Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir dalam sambutannya.

 

Samsuddin menyampaikan bahwa, jika ditelusuri lebih jauh jejak sejarah, maka akan ditemukan alasan paling mendasar datangnya bangsa-bangsa asia dan eropa ke Indonesia adalah karena perburuan komoditas perkebunan khususnya rempah. Jejak panjang sejarah perkebunan bukan hanya berlangsung pada era sebelum kemerdekaan, bahkan jauh sebelum era kolonialisme ada di Indonesia.

 

Akan tetapi kata dia, sependek pengetahuan umum, era kolonialisme belanda merupakan masa kelam perkebunan dimana sumberdaya perkebunan dieksploitasi secara massif selama ratusan tahun. Saat era penjajahan belanda, terdapat 3 (tiga) peristiwa penting bagi perkebunan yakni, masa berkuasanya perusahaan Belanda VOC, masa Tanam Paksa dan masa diberlakukannya Agrarisch Wet (UU Agraria) tahun 1870.

 

“Ketiga peristiwa sejarah di masa kolonialisme yang saya sebutkan tadi, setidaknya menjadi titik balik dan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Hingga kemudian Bangsa Indonesia memasuki era nasionalisasi perusahaan perkebunan yang kemudian terbentuk PT. Perkebunan (PTP),”bebernya.

 

Berdirinya PTP dilandasi SK Penguasa Militer/Menhankam No. 1063/PM.T/1957 tanggal 9 Desember 1957. Lalu diikuti SK Menteri Pertanian No.229/UM/57 tanggal 10 Desember 1957.

 

Pada saat itulah Pemerintah Indonesia mengambil alih sekitar 500 perusahaan perkebunan milik Belanda. Untuk melegitimasi pengambilalihan ini, pemerintah mengeluarkan UU No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi. Oleh karenanya, pada tanggal 10 Desember 1957 akhirnya ditetapkan sebagai Hari Perkebunan Nasional.

 

Mantan Pj Bupati Pulau Morotai ini berpesan, dalam peringatan Hari Perkebunan ke-64 tahun ini hendaknya menjadi momen penting bagi seluruh stakeholder perkebunan untuk bersinergi dan akselerasi untuk kejayaan perkebunan.

 

“Saya mengajak agar kita tidak hanya fokus pada kegiatan ditingkat hulu untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, tetapi juga memperkuat ditingkat hilir untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan berdaya saing,”ungkapnya

 

Samsuddin mengajak agar tidak hanya fokus pada kegiatan ditingkat hulu untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, tetapi juga memperkuat ditingkat hilir untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan berdaya saing.

 

Menurutnya, dukungan semua stakeholder perkebunan sangat diperlukan agar produk perkebunan meningkat, bernilai tambah dan berdaya saing. Sebab, pemerintah dalam mengembangkan komoditas perkebunan tidak bisa bekerja sendiri.

 

“Tetapi perlu dukungan dari seluruh stakeholder baik itu kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan), dunia usaha, industri, maupun lembaga keuangan,”tandasnya.

 

Sementara, Kadis Pertanian Malut, Nurjannah Ali menyampaikan peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional Tahun 2021 ditingkat Pusat dilaksanakan tanggal 10-12 Desember 2021 bertempat di Danau Toba, Kabupaten Simalungun. Sedangkan ditingkat Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kelurahan Loto, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate.

 

Lokasi pelaksanaan Acara Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional Tahun 2021 adalah lahan pertanian milik kelompok tani “Masigarolaha” dengan luas areal pengusahaan mencapai 5 Hektar.

 

Peserta yang hadir pada acara ini sebanyak 50 orang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota se-Provinsi Maluku Utara, Lurah Loto, Tokoh Agama dan Tokoh Adat kelurahan Loto, Kelompok Tani “Masigarolaha” dan Bidang Perkebunan Provinsi Maluku Utara.

 

“Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional Tahun 2021 bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pekebun yang selama ini telah memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan perekonomian nasional dan tentunya pendapatan negara,”kata Nurjannah.

 

Dalam Acara Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional Tahun 2021 akan dilaksanakan penanaman serentak secara nasional sebagai simbolisasi perwujudan harapan dan cita-cita menuju kejayaan rempah nasional.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.