TIDORE – Dalam lingkup tugas dan tanggung jawab yang penuh tantangan, Muhammad Abubakar, M. Si, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore, menunjukkan kepemimpinan yang kokoh dengan pendekatan spiritual. Sebagai seorang pemimpin yang memahami tuntas akan tugasnya, Abubakar mengajak jajarannya untuk memaknai setiap pekerjaan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
“Jadikan pekerjaan itu sebagai ibadah kita kepada Allah SWT,” tegasnya dalam sebuah rapat koordinasi BPBD. Baginya, setiap langkah dan keputusan yang diambil dalam menangani bencana adalah amanah besar yang tidak hanya berdampak pada keselamatan masyarakat, tetapi juga akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Sejak dilantik sebagai KALAKSA BPBD Tidore, Abubakar dikenal sebagai sosok yang mengutamakan integritas dan kedisiplinan. Pemahaman mendalamnya tentang bencana alam dan penanganannya tidak hanya berlandaskan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada keyakinan bahwa setiap pekerjaan, sekecil apapun, harus didedikasikan untuk kebaikan yang lebih besar. “Tugas kita bukan hanya menyelamatkan manusia dari ancaman bencana, tapi juga mengabdi dengan tulus, karena di situlah letak keberkahan,” tambahnya.
Pendekatan Abubakar yang memadukan profesionalisme dengan nilai-nilai spiritual mendapatkan banyak apresiasi, baik dari kalangan pemerintah daerah maupun masyarakat. BPBD di bawah kepemimpinannya berhasil merespons berbagai situasi darurat dengan cepat dan tepat, mulai dari mitigasi bencana alam hingga tanggap darurat di lapangan. Keberhasilannya ini sering dikaitkan dengan pandangannya yang menempatkan tugas sebagai jalan menuju ibadah dan kedekatan dengan Tuhan.
Di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan ancaman bencana alam yang kian meningkat, Abubakar tidak sekadar memimpin dengan otoritas, tapi juga dengan hati. “Setiap kali kita turun ke lapangan, kita harus ingat bahwa kita sedang membantu kehidupan, dan pekerjaan ini adalah amanah dari Allah SWT. Maka lakukanlah dengan keikhlasan,” tuturnya dengan penuh keyakinan.
Sebagai pemimpin yang membumi, Abubakar menginspirasi bawahannya untuk melihat setiap krisis bukan hanya sebagai masalah teknis, tetapi juga sebagai ujian moral dan spiritual. Filosofi kerjanya ini telah menjadi pedoman bagi tim BPBD untuk bekerja dengan dedikasi penuh dan tanpa pamrih, menciptakan semangat kerja yang solid di dalam organisasi. (Abj)