Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan Sosialisasikan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Daerah di Tingkat SD

oleh -573 Dilihat
oleh

Tidore Kepulauan– Upaya pelestarian bahasa daerah kini menjadi perhatian serius bagi Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan. Pada Kamis, 5 Desember 2024, berlangsung sosialisasi penyusunan kurikulum muatan lokal bahasa daerah jenjang sekolah dasar (SD), yang bertempat di kantor Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat akan pentingnya pengajaran bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya.

Yakub Ismail, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan, menyampaikan bahwa inisiatif ini digagas oleh Kepala Dinas Pendidikan, Zainuddin Umasangaji. Dalam wawancaranya, Yakub Ismail menekankan bahwa muatan lokal bahasa daerah diharapkan dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan identitas budaya bangsa di kalangan generasi muda. “Dengan adanya muatan lokal bahasa daerah, kita berharap anak-anak kita tumbuh dengan kecintaan pada budaya lokal dan nilai-nilai kebangsaan,” ungkap Yakub.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan dihadiri oleh para pemateri dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Salah satu pemateri menggarisbawahi pentingnya komitmen dalam pelaksanaan kurikulum ini. “Proses penyusunan ini membutuhkan niat dan dedikasi. Kami sudah menjelajah dan menyusun dengan penuh pertimbangan. Bahasa Tidore harus dikembalikan statusnya, dan kami berkomitmen bahwa Mulok ini harus ada di setiap SD di Kota Tidore Kepulauan,” tegasnya. Ia juga menambahkan, meskipun tidak berasal dari Tidore, mereka berkomitmen penuh untuk mendukung kelestarian bahasa daerah tersebut. “Nyemo sidoru nyinga to sodia mangale yo sira,” ucapnya, mengingatkan bahwa bahasa yang tidak dibiasakan akan hilang ditelan waktu.

Ridwan Ibrahim, Kepala Sekolah SDN 2 Gamtufkange, turut mendukung inisiatif ini. Ia menyatakan, “Kami berharap bahasa daerah dapat menjadi bagian dari kurikulum resmi pada 2025. Ini langkah penting untuk memperkuat jati diri siswa.” Hal senada diungkapkan oleh Syahriyan Khamari, Sekretaris Perkumpulan Pengajar Bahasa Daerah Indonesia Maluku Utara, yang menyatakan bahwa komunikasi intensif dengan Kabid SD dan Kadis Pendidikan terus dilakukan agar implementasi Mulok ini segera terwujud.

Dukungan juga datang dari perwakilan SD Tomagoba. “Kami sangat mendukung. Jika belajar bahasa Inggris saja bisa dilakukan, mengapa bahasa lokal tidak? Saya berharap para pemateri terus bersemangat dan tidak putus asa dalam merealisasikan program ini di Kota Tidore Kepulauan,” ujar salah satu perwakilan.

Dengan sosialisasi ini, Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan optimis bahwa langkah awal pelestarian bahasa daerah melalui pendidikan formal dapat segera diwujudkan, menjadikan bahasa Tidore sebagai warisan budaya yang terus hidup di hati generasi penerus.(@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.