DPRD Tidore Pantau Penyaluran Makan Bergizi Gratis, Tiga Kecamatan Sudah Aktif Salurkan ke Sekolah

oleh -41 Dilihat
oleh

TIDORE — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah kota. Dari delapan kecamatan yang ada, tiga di antaranya, Kecamatan Tidore Selatan, Oba Tengah, dan Oba Utara telah menyalurkan MBG secara menyeluruh ke seluruh sekolah di wilayah masing-masing.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan pemenuhan gizi anak sekolah sekaligus memperkuat ekonomi lokal. Penyaluran MBG dilakukan mulai dari jenjang PAUD hingga SMA, dengan sistem dapur terpusat di setiap kecamatan: dapur MBG Kecamatan Tidore Selatan berlokasi di SPN, Kecamatan Oba Tengah di Loleo, dan Kecamatan Oba Utara di Guraping.

Pemantauan dilakukan langsung oleh tim DPRD bersama petugas dapur MBG. Setiap dapur memiliki tim pelaksana yang dibentuk secara khusus. Seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan putra-putri asli Tidore Kepulauan, sementara bahan baku pembuatan menu seluruhnya berasal dari hasil pertanian dan perikanan lokal.

Anggota DPRD Tidore Kepulauan, Saramin Mustari, yang akrab disapa Nobon, menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan MBG berjalan lancar dan mendapat tanggapan positif dari para siswa.

“Dari hasil pemantauan, respon siswa sangat positif. Menu makanannya juga tidak monoton karena diganti setiap tiga hari sekali,” ujar Nobon.

Ia menjelaskan, di Kecamatan Tidore Selatan, penyaluran MBG disesuaikan dengan jumlah siswa di sekolah. Namun, jika ada siswa yang berhalangan hadir, makanan tersebut diperbolehkan untuk dinikmati oleh guru agar tidak terbuang sia-sia.

“Itu sudah diatur. Jadi kalau ada siswa yang tidak hadir, makanannya bisa dimakan oleh guru, dan itu diperbolehkan,” tambahnya.

Menurut Nobon, hingga kini baru tiga kecamatan yang telah aktif menyalurkan MBG. DPRD bersama pemerintah daerah terus mempersiapkan agar lima kecamatan lainnya segera menyusul.

“Kalau delapan dapur sudah aktif, tantangannya adalah menjaga ketersediaan stok bahan baku. Tapi ini justru peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang, baik di bidang pertanian maupun perikanan,” katanya.

Hasil pemantauan DPRD juga menunjukkan bahwa aspek kebersihan di setiap dapur MBG mendapat perhatian serius.

“Soal kebersihan, kami lihat sangat terjaga. Semua tim bekerja dengan standar kebersihan yang ketat,” tutur Nobon.

Sementara itu, sejumlah siswa di sekolah yang menerima MBG mengaku senang dengan adanya program makan bergizi ini. Mereka berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut.

“Kami senang sekali ada makanan gratis seperti ini. Rasanya enak, dan setiap hari menunya beda. Mudah-mudahan program ini terus ada,” ujar salah satu siswa di Kecamatan Oba Tengah.

Program MBG di Tidore Kepulauan diharapkan tidak hanya menjadi solusi pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal dengan melibatkan masyarakat dalam rantai penyediaan bahan baku dan tenaga kerja. (@b)

<

No More Posts Available.

No more pages to load.