DPRD Tidore Bahas Penguatan Identitas Bahasa Tidore, Dorong Masuk Kurikulum Sekolah

oleh -2036 Dilihat
oleh

TIDORE – Upaya menjaga dan menguatkan identitas budaya kembali menjadi perhatian serius di Kota Tidore Kepulauan. DPRD Kota Tidore Kepulauan menggelar pertemuan resmi bersama Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Forum Peduli Bahasa Tidore untuk membahas eksistensi Bahasa Tidore yang selama ini kerap disalahpahami sebagai dialek Kota Ternate.

 

Rapat berlangsung di ruang rapat DPRD Kota Tidore, Kelurahan Tongowai, Kecamatan Tidore, pada Rabu (19/11/25), dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Tidore, Ridwan Moh. Yamin, didampingi Yusuf Bahta. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut atas surat resmi dari Forum Peduli Bahasa Tidore yang menegaskan bahwa Bahasa Tidore adalah bahasa ibu dan warisan leluhur masyarakat Tidore.

 

“Pertemuan ini bertujuan untuk mengembalikan identitas Bahasa Tidore sebagai bahasa asal Kota Tidore Kepulauan, bukan sebagaimana klaim sebagian kalangan yang menyebutnya sebagai dialek Ternate,” ungkap Kepala Bagian Persidangan DPRD Tidore, Sofyan A. Husain.

 

Menurut Sofyan, DPRD mendukung penuh langkah Forum Peduli Bahasa Tidore untuk memperjuangkan pengakuan bahasa tersebut sebagai bahasa leluhur. Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar Bahasa Tidore tidak hanya diakui, tetapi juga terus digunakan dan diajarkan kepada generasi muda.

 

DPRD juga mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore agar mengajukan Program Bahasa Tidore ke pemerintah pusat, dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan, termasuk Forum Peduli Bahasa Tidore sebagai pihak yang selama ini konsisten melakukan advokasi.

 

Dalam pertemuan yang sama, Dinas Pendidikan Kota Tidore turut menyampaikan komitmennya untuk mulai memasukkan Bahasa Tidore ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah secara bertahap. Harapannya, hal ini dapat menjadi langkah konkret untuk menjaga keberlanjutan penggunaan bahasa daerah yang menjadi jati diri masyarakat Tidore.

 

“Setelah pertemuan ini, DPRD akan berkoordinasi dengan balai bahasa untuk mempertegas sikap DPRD terkait identitas Bahasa Tidore. Kami juga meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk segera menyiapkan syarat dan kebutuhan administrasi yang diperlukan untuk diajukan ke pemerintah pusat, dengan dukungan Forum Peduli Bahasa Tidore,” jelas Sofyan.

Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam mengokohkan kembali pondasi kebudayaan lokal, sekaligus memastikan bahasa yang diwariskan para leluhur tetap hidup dan berkembang di tengah arus zaman. (@b)

No More Posts Available.

No more pages to load.