RSD Tidore Kekurangan APD

oleh -414 Dilihat
oleh

TIDORE KEPULAUAN – Rumah Sakit Daerah (RSD) Soasio Kota Tidore Kepulauan hanya memiliki 2 (dua) unit kelengkapan alat pelindung diri (APD) bila menangani pasien virus corona (Covid-19).

Kurangnya stok APD tersebut dikhawatirkan membahayakan bagi para perawat atau dokter jika sewaktu-waktu menangani pasien Covid-19 bila terkonfirmasi ada di Tidore Kepulauan.

“Yang jadi masalah adalah alat pelindung diri di rumah sakit cuman dua, seandainya terkonfirmasi pasien Covid-19, dia masih dalam pengawasan saja sudah susah karena tidak punya alat pelindung diri,” kata Kadis Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Dr. Abdullah Maradjabesy yang juga merupakan Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Pengawasan Virus Corona di Tidore, kepada media ini di ruang kerjanya, Kamis (19/03/2020) kemarin.

Menurutnya, untuk rumah sakit telah menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19, serta sudah adanya tenaga kesehatan namuan yang menjadi kendala adalah kurangnya alat pelindung diri (APD).

“Tenaga siap, cuman soal APD yang jadi maslah karena sampai sekarang torang pesan ya pesannya dimana,” katanya.

“Kemarin kami telah meminta APD ke pihak Rumah Sakit Chasan Boesoirie melalui juru bicara Covid-19 Maluku utara sebanyak delapan (8) buah, namun pihak RS menyanggupi Lima buah, namun hingga saat ini belum juga di krim ke RSD,” katanya, menambahkan.

Dikatakannya, masalah virus corona ini kita jangan main-main karena penyebaran terlalu cepat, jadi harus hati-hati jangan menganggap enteng tapi jangan panik, kita harus disiplin soal ini.

“Corona su kena lebih dari 150 negara dan WHO sudah nyatakan dia darurat global. Di Indoensia, posisi saat ini terdapat 227 orang terinfeksi, meninggal 19 orang dan sembuh 11 orang. Kalau meninggal 19 maka presentasinya hampir 9 persen. Ini torang hampir tinggi,” jelasnya.

Dijelaskan juga, daerah yang terjangkit virus corona itu di Jawa hampir semua, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan yang kemari dekat dengan kita di Maluku Utara adalah di Sulawesi utara yang terkonfirmasi positif satu.

Walau begitu, kata Kadis, orang dalam pantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif sampai sekarang di Maluku Utara belum ada. Namun untuk di Kota Tidore Kepulauan, Wali Kota Ali Ibrahim telah mengeluarkan intruksi maupun himbauan untuk pencegah virus corona.

Dalam intruksi itu ada beberapa hal yang ditekankan oleh Wali Kota Ali Ibrahim. Pertama adalah wali kota mengharapkan semua instansi melakukan pembersihan terkait kepentingan orang banyak, seperti membersihkan meja, gagang pintu, gagang telpon dan lain sebagainya.

Kedua, diharapkan semua instansi menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun di air mengalir.

“Contohnya Wastafel yang kami sudah bikin satu di muka situ,” tutur Kadis.

Ketiga, kata Kadis, wali kota berharap, setiap instansi berlakukan prilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dan yang lebih penting lagi itu dilarang atau dihimbau kalau tidak ada urusan yang penting sekali jangan dulu keluar daerah.

“Terutama di daerah yang sudah dilaporkan terjangkit virus corona, kalau pun harus pergi maka perhatikan diri dan juga harus lapor ke kantor bila terjadi sesuatu. Dan kalau dia kembali ke daerah maka dia harus cek dirinya,” jelas Kadis.

Sementara itu, tambah Kadis, saat ini pihaknya telah melakukan pengecekan pencegahan penyebaran virus corona di sejumlah pintu masuk di Kota Tidore Kepulauan, seperti di Rum, Soasio, Loleo dan juga di Sofifi.

“Petugas kesehatan disiapkan di tempat-tempat tersebut untuk melakukan skining temperature dan sekalian lakukan anamnesia,” pungkasnya. (Red)

<

No More Posts Available.

No more pages to load.